Kamis 20 Jan 2011 11:59 WIB

AS Serukan Tunisia untuk Transisi ke Demokrasi

Presiden baru Tunisia, Fouad Mebazaa (kiri) dan Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi menghadiri pelantikan kabinet baru, Selasa (18/1). AP
Foto: AP
Presiden baru Tunisia, Fouad Mebazaa (kiri) dan Perdana Menteri Mohamed Ghannouchi menghadiri pelantikan kabinet baru, Selasa (18/1). AP

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat, Rabu (20/1) mendesak pemerintah sementara Tunisia untuk beralih ke demokrasi sejati. AS juga berjanji untuk membantu setelah pemberontakan rakyat yang menggulingkan orang kuat Zine El Abidine Ben Ali.

"Orang-orang Tunisia telah berbicara. Pemerintah sementara harus membentuk transisi sejati menuju demokrasi. Amerika Serikat akan membantu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Philip Crowley, dalam pernyataannya di laman mikroblog Twitternya.

Presiden Tunisia Foued Mebazaa sebelumnya menjanjikan putus hubungan total dengan masa lalu dan memuji "sebuah revolusi yang bermartabat dan kebebasan.  Pernyataan itu diungkapkannya pada saat jaksa penuntut umum membuka penyelidikan besar terhadap masa kepresidenan Ben Ali.

Penyidik akan memeriksa aset-set domestik dan luar negeri secara ekstensif yang dimiliki oleh mantan pemimpin itu. Ben ALi mengundurkan diri tiba-tiba pada Jumat lalu dan melarikan diri ke Arab Saudi setelah gelombang protes jalanan terhadap rezimnya.

"Bersama kita bisa menulis halaman baru dalam sejarah negara kita," kata Mebazaa dalam satu pidato kepada bangsanya. Ia juga berjanji untuk memastikan amnesti bagi para tahanan politik, kebebasan media dan peradilan yang independen.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement