REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengharapkan para tokoh agama lebih arif dalam menyampaikan sikap dan kritik terkait pemerintah.
"Cara-cara seperti yang dilakukan oleh para tokoh agama, meskipun tujuannya baik, tidak akan bisa diterima oleh siapapun, apalagi jika penyampaian tanpa didasari oleh fakta," katanya kepada pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat.
Dia menyatakan, siapapun kalau dituding berbohong di depan publik tentunya tidak akan menerima hal itu. "Jadi bukan karena SBY yang presiden saja yang tidak bisa menerima perlakuan seperti itu, tapi masyarakat biasa pun tentunya tidak bisa menerimanya. Cara penyampaian secara langsung dan tetutup tentunya saya kira lebih bijak daripada membukanya di depan publik," ujar Taufik.
"Saya harapkan kritik-krtik tokoh agama sebaiknya disampaikan dengan arif," katanya lagi. Menurut Taufik, istilah kebohongan yang disampaikan oleh para tokoh agama juga sangat relatif. Pandangan para tokoh agama mengenai kondisi bangsa ini mungkin saja memiliki dimensi yang berbeda dengan para penyelenggara bangsa.
Taufik juga menyerukan perlunya rekonsiliasi nasional. Jika terus- menerus memainkan isu politik, maka tujuan menyejahterakan rakyat yang menjadi tujuan berdirinya setiap negara menjadi semakin sulit tercapai. Rakyat tidak akan kenyang jika para elit maupun tokoh-tokoh bangsa terus memainkan isu politik.
"Namun saya tidak menyalahkan berbagai permainan politik. Ini bagian dari proses pematangan demokrasi dan tentunya harus dilalui oleh sebuah bangsa yang akan besar," katanya.