Rabu 26 Jan 2011 19:10 WIB

Pemerintah Mesir Ancam Demonstran

Pengunjuk rasa menggulingkan pos polisi dalam aksi protes di Kairo, Rabu dini hari.
Foto: AP
Pengunjuk rasa menggulingkan pos polisi dalam aksi protes di Kairo, Rabu dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-Pemerintah Mesir, Rabu, menegaskan melarang demonstrasi dan mengancam menahan demonstran menyusul gelombang unjuk rasa besar-besaran pada Selasa menuntut pengunduran Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa 30 tahun. Sementara kelompok oposisi meminta warga untuk kembali turun ke jalan pada hari Rabu.

Bentrokan dalam unjuk rasa hari Selasa di berbagai wilayah Mesir menewaskan tiga demonstran dan seorang polisi. Rabu subuh, suasana Kairo dan beberapa kota lainnya tampak mulai tenang. Pemerintah mengerahkan polisi dalam jumlah besar ke Taman Tahrir di pusat kota Kairo, yang sehari sebelumnya menjadi konsentrasi unjuk rasa.

“Gerakan provokasi, protes, atau pengorganisasian massa dilarang. Penahanan dan prosedur hukum akan dilakukan segera bagi yang melanggar,” ungkap kantor berita pemerintah, MENA, mengutip Kementrian Dalam Negeri.

Sementara itu, kelompok oposisi menggunakan jaringan Facebook untuk meminta warga agar tetap melanjutkan aksi. “Kepada semua warga yang punya kepedulian, kepada semua yang menyaksikan kekerasan kemarin terhadap para demonstran, kami meminta Anda untuk melakukan demonstrasi besar di seluruh Mesir pada hari ini dan esok hingga Mubarak tumbang,” tulis kelompok yang menamakan dirinya Sixth of April Youth dalam akun Facebooknya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement