Jumat 28 Jan 2011 17:34 WIB

Kemdiknas Akan Evaluasi Buku SBY

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Didi Purwadi
Buku-buku seri \'Lebih Dekat dengan SBY\'
Foto: Antara
Buku-buku seri \'Lebih Dekat dengan SBY\'

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional berencana akan mengevaluasi tim penilai independen seri buku 'Lebih Dekat dengan SBY'. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi kontroversi yang terjadi seperti saat ini.

‘’Kita akan menyerahkan kepada ahlinya soal evaluasi buku ini. Penilaian terhadap buku itu mungkin bisa dikaji ulang, meski sebenarnya tim penilai sudah cukup obyektif karena bukan dari Pusat Perbukuan Nasional,’’ ungkap Fasli Jalal, wakil menteri pendidikan nasional, saat konferensi pers seri Buku SBY, Jumat (28/1).

Fasli pun menilai wajar jika ada opini lain yang menyatakan buku itu tak layak untuk pendidikan. Akan tetapi, ini perlu ditekankan bahwa buku tersebut dibuat dan dinilai oleh para ahli yang juga berasal dari dunia pendidikan. ‘’Jika ada second opinion, itu harusnya dari tim akademik juga. Ya, itu kami terima saja,’’ ucapnya.

Sementara Diah Harianti, Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap tim penilai. Kemudian, menurutnya, hal yang lebih penting lagi ialah mengevaluasi standar penilaian yang telah dirumuskan pihaknya.

‘’Selama ini tim penilai berusaha obyektif. Jika dibilang tidak sensitif dan etis, maka kami tentu akan merevisi poin-poin penilaian yang telah kami buat,’’ ucap Diah.

Namun demikian, Diah menegaskan bahwa masalah penarikan buku bukan wewenang Kementerian Pendidikan. ‘’Wilayah kami hanya menilai dan membuat petunjuk teknis buku apa saja yang bisa dijadikan sebagai bahan materi pengayaan,’’ paparnya. ‘’Jika ada yang berkeberatan, silahkan membentuk tim ahli yang kemudian bisa menilai kurangnya buku ini. Tapi, kami tidak punya wewenang untuk menarik.’'

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement