REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-Kelompok oposisi Mesir, Partai Front Demokratik, meminta tokoh oposisi Mohamed ElBaradei untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara. ElBaradei, mantan kepala IAEA dan kritikus keras Presiden Hosni Mubarak, menjadi tokoh dalam demonstrasi di Mesir sekembalinya ia di Mesir dari pengasingan pada Kamis pekan lalu. Pemenang Nobel Perdamaian ini bergabung dengan ribuan demonstran di Kairo menuntut Presiden Hosni Mubarak untuk mundur setelah 30 tahun berkuasa.
Elbaradei (68), ujar pernyataan Partai Front Demokratik di laman almasryalyoum.com, akan bertugas menjalankan reformasi ekonomi dan sosial, melepaskan para tahanan, dan mencabut pemberlakuan masa darurat.
Protes antipemerintah Ahad memasuki hari keenam. Menurut televisi Al-Jazeera, sedikitnya 150 orang tewas dan sekitar 4.000 lainnya terluka dalam bentrokan antara massa dan polisi.
Mubarak (82) menolak seruan pengunduran diri serta pembubaran pemerintah. Ia menjanjikan akan membentuk sebuah pemerintahan baru yang demokratis.
ElBaradei menyebut pidato Mubarak mengecewakan dan mengatakan Mubarak harus pergi untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di seluruh negeri. "Mesir harus mengejar ketertinggalannya dari negara lain di dunia. Kita harus hidup bebas dan demokratis, dalam sebuah masyarakat yang warganya berhak hidup bebas dan memiliki martabat," katanya kepada CNN.