Ahad 06 Feb 2011 07:16 WIB

Rusia Minta ElBaradei Cari Solusi Krisis Mesir

Mohamed ElBaradei berbicara kepada para demonstran di Tahrir Square, Kairo, Ahad (30/1) malam
Foto: AP
Mohamed ElBaradei berbicara kepada para demonstran di Tahrir Square, Kairo, Ahad (30/1) malam

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKWA - Rusia minta Mohamed ElBaradei, salah seorang oposisi penting, untuk mencari jalan keluar dari krisis di Mesir setelah hampir dua pekan demonstrasi besar-besaran anti-pemerintah. Seorang diplomat di Moskow mengatakan hal tersebut pada Sabtu (5/2) waktu setempat.

"Satu permintaan terhadap kebutuhan untuk menemukan jalan keluar dari krisis melalui dialog yang konstruktif telah dikirim ke salah seorang pemimpin oposisi, Mohamed ElBaradei, melalui kedutaan besar kami di Kairo," jelas sang diplomat dalam pernyataannya yang dikutip oleh kantor berita Rusia Ria Novosti.

ElBaradei, bekas kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang juga penerima hadiah Nobel perdamaian, telah muncul sebagai salah seorang pemimpin gerakan yang berusaha untuk menjatuhkan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Permintaan itu dibuat menyusul pembicaraan melalui telpon antara Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Hosni Mubarak yang telah memerintah Mesir selama sekitar tiga dasawarsa. Dalam pembicaraan melalui telpon itu, Medvedev mendesakkan pemecahan secara damai atas krisis tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, sebelumnya menyerukan dialog di antara partai-partai untuk memecahkan konflik di Mesir. "Jelas sekali bahwa halnya tidak dapat terus seperti ini," kata Lavrov dari Munich saat menghadiri satu konferensi keamanan internasional.

Lavrov berbicara sehari setelah Moskow mengkritik permintaan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki-moon akan perubahan di Mesir sebagai tindakan politik. Beberapa pengamat mengatakan pergolakan di Mesir dan di tempat lainnya di dunia Arab memberi Moskow satu pilihan mengenai bagaimana meningkatkan kembali pengaruhnya yang menurun di Timur Tengah.

''Jika pergolakan itu menghasilkan sebuah rezim anti-Amerika, Rusia harus memilih apakah kepentingan terbaiknya terletak pada mendukung kekuatan yang condong pada Islam atau mendukung Washington,'' kata mereka.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement