REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO-Kekecewaan sekaligus kemarahan bercampur aduk dalam diri demonstran mendengar pernyataan militer Mesir bahwa mereka mendukung Presiden Hosni Mubarak, Jumat. Pernyataan ini disampaikan usai rapat Dewan Tertinggi militer yang dimpimpin Menteri Pertahanan membahas reaksi terhadap pidato Mubarak Kamis malam.
Dalam pidatonya, Mubarak kembali menolak untuk mundur. Ia mendelegasikan kekuasaan kepada wakil presiden Omar Suleiman.
Harapan rakyat begitu tinggi kepada militer untuk turun tangan dan memaksa Mubarak turun dari jabatannya. Ini mengingat pernyataan militer beberapa jam sebelum pidato Mubarak, yang mengindikasikan militer akan mengambil alih kekuasaan dan memenuhi tuntutan utama demonstran: diakhirinya rezim Mubarak. Pernyataan ini pula yang membuat dunia mengira Mubarak akan mengumumkan pengunduran dirinya dalam pidato Kamis malam.
Berikut adalah poin pernyataan terkini militer Mesir yang disampaikan Jumat:
1.Mendorong rencana Presiden Mubarak untuk mentransfer sebagian kekuasaan kepada Wapres Omar Suleiman dan janji Presiden Mubarak untuk menggelar pilpres adil dan jujur.
2.Militer menjanjikan penghapusan undang-undang darurat yang tak disukai rakyat. Undang-undang ini berlaku sejak Mubarak berkuasa pada 1981.
3.Soal pencabutan UU darurat ini, militer menyampaikan kerangka waktu yang lebih spesifik dibanding apa yang dijanjikan Mubarak. Militer mengatakan pencabutan akan dilakukan jika demonstrasi berakhir. Militer mengatakan pencabutan bisa terjadi ‘jika situasi keamanan mengizinkan’.
4.Meminta pelayanan publik dan kehidupan normal dikembalikan demi ‘mengawal tercapainya tujuan rakyat’.