REPUBLIKA.CO.ID, Kairo - Tak sampai 24 jam, Presiden Mesir Hosni Mubarak harus meralat omongannya bahwa dia tak bakal mundur sebelum September. Wakil Presiden Omar Suleiman menyatakan seniornya itu mengundurkan diri sebagai presiden dan kontrol diserahkan kepada militer pada hari ke-18 aksi unjuk rasa.
"Dalam situasi serius yang telah negara ini lewati, Presiden Hosni Mubarak telah memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai presiden republik," kata Suleiman. "Dia telah memerintahkan Dewan tertinggi Angkatan Bersenjata untuk menjalankan negara. Allah pelindung dan penolong kita."
Peraih Nobel Perdamaian Muhammad ElBaradei, menyatakan, "Ini adalah hari terbesar dalam hidup saya."
"Negara ini telah dibebaskan setelah puluhan tahun penindasan," katanya menambahkan bahwa ia mengharapkan transisi kekuasaan berjalan mulus.