REPUBLIKA.CO.ID,PASURUAN - M. Alwi bin Umar, salah seorang Pengurus Yayasan Pesantren Islam (YAPI) Kenep, Beji, Pasuruan, Rabu (16/2) mengungkapkan kasus anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap pesantren YAPI itu telah berulang-ulang terjadi. Pernyataan Alwi yang juga sebagai pernyataan resmi Yayasan Pesantren Islam (YAPI) ini disampaikan bersama salah seorang pengurus lain, Bagir Alhabsy, serta Ketua YAPI, Ustadz Mukhsin Assegaf.
Sejak 2007 hingga saat ini, Alwi menyebutkan Pesantren YAPI tidak pernah putus-putusnya mendapatkan teror dan kekerasan serta tindakan anarkis. "Kami telah melaporkan kepada pihak aparat, baik mulai dari Polsek hingga Kapolri. Sedangkan, pihak sipil juga telah dilaporkan mulai dari tingkat RT hingga Presiden," ucapnya, menegaskan.
Alwi mengatakan bahwa para peneror secara rutin melakukan pengajian-pengajian ataupun acara lain yang isinya menghujat, dan memanas-manasi masyarakat untuk melakukan tindakan anarkis. Tindakan anarkis itu sering dilakukan saat sepulang pengajian. Yaitu, aksi dilakukan dengan pelemparan, hujatan serta makian.
Karena tidak adanya penanganan yang tuntas, maka para pelaku semakin berani melakukan tindakan anarkis. Pada kejadian terakhir ini, sejumlah santri yang masih duduk di SMP dan SMA itu mengalami luka-luka serius sehingga ada yang dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Dalam melakukan aksinya, para pelaku biasanya menggunakan atribut dan mengatasnamakan Aswaja Bangil.