Kamis 17 Feb 2011 18:31 WIB

Yudi Latief: Pembiaran Kekerasan Ciri Negara Kriminal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latif mengatakan pembiaran kekerasan yang terjadi oleh aparat kemananan yang merupakan ciri negara kriminal. "Ini ciri negara kriminal, negara kriminal itu membiarkan terjadinya kekerasan. Ini harus dihentikan," katanya di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan hal itu menanggapi kasus penyerangan jemaah Ahmadiyah dan juga kerusuhan di Temanggung yang tampak dibiarkan oleh aparat keamanan. Menurut dia, aparat keamanan sebagai perwujudan dari negara memiliki tugas utama melindungi warga negara dan memberikan rasa aman dan tentram. "Itu tugas utama negara, melindungi warga negara," katanya.

Ia menambahkan, dalam kasus Cikeusik dan Temanggung, dirinya mengkritik penanganan oleh aparat yang seolah-olah justru membiarkan terjadinya kekerasan. Ia juga mengungkapkan, kejadian tersebut terlihat sangat kental dengan aroma intelijen karena adanya pola-pola penyerangan yang terorganisir. Sementara, aparat keamanan yang berjaga-jaga menurut dia, jauh dari memadai.

Untuk itu, ia meminta hal ini agar dibongkar. "Apa yang terjadi dengan negara ini, apa kita akan menuju negara kriminal? Kita tidak bisa lagi mempertahankan negara jenis ini (pembiaran kekerasan)," katanya.

Sementara itu, Budayawan Mohamad Sobary mengatakan, kerusuhan yang terjadi dan aksi pembiaran seringkali digerakan oleh motif politik demi kepentingan kekuasaan. "Ini yang telah terjadi sejak jaman orde baru," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement