REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok menyatakan, partainya saat ini sedang fokus dalam bekerja untuk menjalankan program pemerintahan. Oleh karena itu, jelas dia, dirinya tidak mau berandai-andai terkait hasil pemilu 2014.
Mubarok mengatakan kepada Republika, komentar tentang Demokrat sedang mengincar kursi menteri yang sekarang diduduki oleh Golkar dan PKS lantaran khawatir di 2014 tidak menang pemilu dianggap tidak perlu dikomentari. "Tidak ada reasoning yang jelas dibalik alasan tersebut," tegasnya melalui sambungan telepon, Kamis (1/3).
Mubarok mengatakan, partainya tidak pernah berniat mendesak Golkar dan PKS keluar dari koalisi untuk mengincar menteri. Menurut dia, kondisi objektif di masyarakat sekarang menginginkan adanya perubahan di pemerintahan. "Jadi kami tidak ada hasrat untuk itu, kami sampaikan usulan untuk keluarkan Golkar dan PKS kepada SBY karena beliau bapaknya Demokrat. Anak ngomong sama bapaknya kan itu hal yang biasa," tukasnya.
Sebelumnya, anggota DPR dari Golkar, Bambang Sosatyo menyatakan, dirinya menduga sejumlah elit di fungsionari Demokrat ingin merebut posisi menteri yang kini dipegang oleh Demokrat dan PKS. "Saya curiga elit Demokrat sedang mengincar kursi menteri karena tidak yakin Demokrat akan menang pemilu di 2014. Jadi kalau tidak sekarang kapan lagi akan dapat kursi menteri," tuturnya kepada Republika, Senin (28/2).
Kecurigaan dia didasarkan, terlalu bersemangatnya sejumlah elit Demokrat yang bersuara agar Ketua Dewan Pembinan Demokrat yaitu SBY untuk mengomentari sikap politik dua partai koalisi yang mendukung hak angket itu. "Mereka itu bicara dengan SBY saja jarang, tapi mau mendorong-dorong orang lain keluar," tuturnya.