Rabu 02 Mar 2011 14:28 WIB

Stok Beras Dalam Negeri Dijamin Cukup

Rep: Shally Pristine/ Red: Djibril Muhammad
Beras, ilustrasi
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menjamin stok beras mencukupi kebutuhan dalam negeri. Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog), Sutarto Alimoeso mengatakan saat ini cadangan beras pemerintah berjumlah 1,6 juta ton. Jumlah itu sudah sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) nomor 7/ 2009 tentang Kebijakan Perberasan.

Inpres itu mengamanatkan Bulog harus memiliki cadangan minimal 1,5 juta ton. Cadangan itu meliputi pengadaan dalam negeri 179 ribu ton sejak Januari dan impor sebanyak 1,4 juta ton. Sementara, Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krishnamurti menjelaskan produksi padi pada Januari sekitar 2,5 juta gabah kering giling (GKG) sementara pada Februari sebesar 6,3 juta.

Untuk mengawal hal itu, pemerintah membentuk tim nasional peningkatan produksi padi. "Timnas ini nantinya akan bekerja untuk mengawal instruksi presiden soal untuk mewujudkan target surplus beras 10 juta ton dalam 5-10 tahun ke depan," kata Bayu usai Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan, Rabu (2/3).

Menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Angka Ramalan (ARAM) I hanya 1,35 persen, Bayu mengaku optimistis target peningkatan produksi pada 2011 sebesar 5,0 persen dapat tercapai. Jika menilik pengalaman 10-15 tahun belakangan, jika tingkat ARAM I sekitar 1,35 persen, maka realisasi peningkatan produksinya sekitar 3,5 sampai 4 persen. "Jadi kita harus kejar 1-2 persen lagi, itu tidak terlalu atau bukan hal yang sangat mustahil," katanya.

Sutarto mengatakan, ARAM I tidak serta merta mencerminkan tingkat peningkatan produksi sepanjang tahun. Menurut dia, angka tersebut berfungsi sebagai dasar evaluasi dan pedoman untuk mengambil langkah strategis yang diperlukan untuk mencapai target peningkatan produksi. Selain itu, perhitungan ARAM I berbasis kondisi tegakan (standing crop) padi selama kuartal IV yang dikenal sebagai masa produksi rendah.

Diwawancarai terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, tim nasional peningkatan produksi pada itu turut bertanggung jawab dalam perluasan lahan dan infrastruktur pertanian. Sampai 2014, pemerintah menargetkan tercetak dua juta hektar lahan pertanian pangan baru. "Untuk tahun ini, ada banyak (lahan yang bisa dicetak). Di Bintan ada 10 ribu, di yang lain juga banyak," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement