Senin 07 Mar 2011 10:08 WIB

Demokrat: Keputusan Koalisi Tergantung Sikap PDIP

Ulil Abshar Abdalla
Foto: Dok Republika
Ulil Abshar Abdalla

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengatakan keputusan soal penataan ulang koalisi dan perombakan menteri di kabinet sangat tergantung pada sikap PDI Perjuangan.

"Partai Demokrat masih memberikan waktu selama dua pekan kepada PDI Perjuangan untuk menentukan sikapnya bergabung dalam koalisi dan pemerintahan," kata Ulil Abshar Abdalla pada acara dialog di sebuah stasiun televisi swasta, di Jakarta, Senin (7/3). Nara sumber lainnya pada dialog tersebut adalah politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo serta politikus Partai Golkar Indra J Pilliang.

Menurut Ulil, komunikasi politik antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sudah berjalan baik. Kini hanya soal fine tuning saja. Jika fine tuning dari PDI Perjuangan cepat, Ulil yakini proses penataan ulang koalisi dan perombakan menteri kabinet juga bisa berjalan cepat.

"Tapi jka PDI Perjuangan tidak memberikan tanggapan terhadap tawaran Partai Demokrat, maka koalisi akan tetap mempertahankan Partai Golkar," katanya.

Ganjar Pranowo menyarankan Partai Demokrat segera memutuskan penataan koalisi dan mengusulkan perombakan menteri di kabinet. Menurut dia, wacana perombakan menteri di kabinet dan penataan ulang koalisi sudah sejak beberapa bulan lalu. "Sudah terlalu lama mengambang dan belum ada tindak lanjut," katanya.

Anggota Komisi II DPR RI itu menambahkan masyarakat saat ini sudah jenuh dengan wacana penataan ulang koalisi dan perombakan menteri di kabinet. Sikap PDI Perjuangan sangat jelas bahwa PDI Perjuangan konsisten dengan keputusan kongres yakni berada di luar pemerintahan. "Bagi PDI Perjuangan, wacana penataan ulang koalisi dan perombakan menteri kabinet saat ini bukan keinginan PDI Perjuangan atau aspirasi masyarakat. Tapi, itu keinginan dari partai politik penguasa," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement