REPUBLIKA.CO.ID,KABUL - Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, Selasa (8/3) bergurau saat berpidato dalam peringatan Hari Perempuan Internasional. Karzai bergurau bahwa dirinya "ditekan" oleh istrinya.
Karzai mengatakan hal tersebut saat memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa istrinya, Zenat, tidak bersamanya dalam acara yang didominasi oleh kaum perempuan tersebut. "Saya tertekan di rumah, Anda dapat menanyakannya," jawab Karzai. "Wewenang menjadi miliknya. Ia memiliki pilihan untuk datang atau tidak. Bila saya memaksanya untuk datang, hal itu tentu tidak baik.''
Zenat merupakan seorang ginekolog (dokter ahli penyakit reproduksi perempuan). Zenat, yang jarang kelihatan bersama Karzai di hadapan umum, telah memberikannya seorang anak laki-laki berusia empat tahun.
Dalam pidatonya, Karzai juga mendesak ulama Afghanistan dan para pemimpin suku untuk mendorong tindakan menentang kekerasan kepada perempuan. Dia mengatakan sarannya tersebut sejalan dengan prinsip Islam dan konstitusi Afghanistan.
Afghanistan memiliki catatan buruk mengenai hak asasi perempuan. Pemerintah Karzai baru-baru ini mendapat kritik dari Amnesti Internasional setelah mengumumkan rencana untuk memberikan wewenang kepada pejabat untuk mengontrol tempat perlindungan perempuan.
Masyarakat Afghanistan masih didominiasi oleh cara pandang dengan kaum laki-laki menjadi pembuat keputusan di keluarga. Banyak perempuan masih dipaksa untuk menikah. Perempuan dilarang untuk meninggalkan rumah tanpa saudara laki-laki dan tidak dapat pergi bersekolah atau bekerja.