REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Effendi Choirie alias Gus Choi menduga keputusan DPP PKB melakukan recall dan pemecatan terhadap dirinya dan Lily Wahid terkait dengan isu reshuffle. Keputusan PKB itu diambil agar tidak terkena reshuffle oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Recall juga untuk mengesankan PKB sebagai parpol koalisi yang loyal. "Ada kemungkinan (terkait reshuffle). PKB kan minta lima (menteri)," kata Gus Choi sebelum bertemu dengan para pimpinan DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (15/3).
Gus Choi dan Lili menemui beberapa pimpinan DPR untuk menjelaskan duduk perkara. Keduanya mengaku belum mendapat surat dari DPP PKB terkait pemecatan dan recall. Padahal, Ketua DPR Marzuki Alie sudah menerimanya dan meneruskan surat tersebut ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Gus Choi mengakui partai memang berhak melakukan recall. "Tapi, harus ada mekanisme yang mesti ditempuh," katanya.
Dia mengatakan DPP PKB selama ini tidak memenuhi prosedur yang tepat karena ada kekuatan politik besar yang ikut bermain. Anggota DPR hanya bisa direcall karena tidak lagi memenuhi syarat, seperti meninggal dunia dan tersangkut pidana. Beda sikap dengan partai itu tidak bisa dijadikan alasan reshuffle.
Gus Choi dan Lili Wahid memberikan dukungan atas usulan Hak Angket mafia pajak dalam Sidang Paripurna DPR. Sikap keduanya itu berbeda dengan sikap parpol koalisi yang tidak mendukung usulan Hak Angket karena dianggap tidak produktif. Pada akhir Sidang Paripurna, hasil voting memutuskan untuk menolak usulan Hak Angket itu dengan selisih suara sangat tipis.