Rabu 16 Mar 2011 21:09 WIB

Lho Kok...Pekerja Kembali Dikirim ke PLTN Fukushima

pekerja PLTN Fukushima mengenakan kaus tangan sebelum
Foto: AP
pekerja PLTN Fukushima mengenakan kaus tangan sebelum

REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA - Tingkat radiasi yang di atas ambang batas aman Rabu pagi memaksa para pekerja darurat menarik diri dari lokasi PLTN. Para teknisi  menyiram reaktor nuklir dengan air laut dalam kepanikan untuk mendinginkan reaktor harus mundur pada akhir pagi. Namun sore harinya, operator pabrik memerintahkan para teknisi kembali ke situs pada malam hari setelah tingkat radiasi mereda.

Pada jam-jam itu, tidak jelas apa  operasi lanjutan. Pejabat hanya memberikan informasi sepotong-sepotong tentang reaktor.

Tetapi kantor berita Reuters melaporkan, kondisi di pabrik Dai-ichi Fukushima  tampaknya memburuk. Awan putih uap seperti melayang dari satu reaktor yang, kata pemerintah, kemungkinan memancarkan ledakan radiasi yang menyebabkan penarikan pekerja. Operator pabrik melaporkan terjadi kebakaran di reaktor lain untuk kedua kalinya dalam dua hari.

Pada satu titik, NHK nasional menunjukkan helikopter militer melakukan survei tingkat radiasi di atas kompleks, mempersiapkan diri untuk membuang air ke reaktor yang paling bermasalah dalam usaha putus asa untuk endinginkannya. Namun Kementerian Pertahanan kemudian mengatakan mereka hanya melakukan penerbangan latihan, dan tidak punya rencana untuk membuat drop air di udara.

"Kecemasan dan kemarahan dirasakan oleh orang-orang di Fukushima telah mencapai titik didih," kata gubernur Prefektur Fukushima, Yuhei Sato, dengan kesal dalam sebuah wawancara dengan NHK. Dia mengkritik persiapan untuk evakuasi jika kondisi memburuk dan mengatakan pusat tidak siap untuk evakuasi puluhan ribu orang, karena  tidak memiliki cukup makanan panas dan kebutuhan dasar.

Jutaan orang berjuang untuk hari kelima dengan sedikit makanan dan air panas, untuk melawan suhu dingin yang berubah menjadi salju di banyak daerah. Polisi mengatakan lebih dari 452 ribu  orang tinggal di tempat penampungan sementara, sering tidur di lantai di gimnasium sekolah.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement