Jumat 18 Mar 2011 16:59 WIB

Hak Jawab Dimuat, Pemerintah Minta Stop Polemik Wikileaks

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Halaman utama koran The Age yang menuding Presiden SBY terlibat melindungi koruptor
Foto: The Age
Halaman utama koran The Age yang menuding Presiden SBY terlibat melindungi koruptor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menegaskan pemerintah tidak ingin lagi mempolemikkan informasi Wikileaks yang diberitakan harian The Age dan Sidney Morning Herald. Faizasyah mengatakan, hak jawab pemerintah sudah dimuat di dua harian itu pada hari ini Jumat (18/3).

"Pemerintah menyampaikan hak jawab, dan sudah dimuat di Sidney Morning Herald dan The Age hari ini (Jumat, 18/3)," kata Faizasyah ketika dihubungi, Jumat (18/3).

Menurut Faizasyah, Presiden mengimbau agar masalah itu jangan terlalu dihirukpikukkan, karena masih banyak masalah yang harus diatasi. Terkait bantahan The Age yang menolak beritanya disebut sampah, Faizasyah menegaskan, pemerintah tetap dalam posisi bahwa pemberitaan dua surat kabar itu tidak mengandung kebenaran. "Tidak ada nilai kebenaran. Dilihat juga dari pernyataan Dubes AS bahwa itu bersifat mentah," ujarnya.

Dia menambahkan, "Kita pertama tidak ingin terus berpolemik, yang pasti bahwa hak jawab itu sudah dimuat, tapi tetap pada dasarnya kita menyesalkan karena pemberitaan dari awal yang tidak konfirmasi dari sumber utama," kata mantan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri ini.

"Presiden sudah mengimbau agar jangan terlalu dihirukpikukkan lagi soal Wikileaks, banyak masalah pemerintahan yang harus ditekuni, dalam konteks itu yang harus dilakukan adalah hak jawab, sudah disampaikan dan dimuat hari ini, langkah lainnya ke depan tidak bisa saya komentari lebih jauh," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement