Sabtu 19 Mar 2011 09:40 WIB

Panglima AS: Pakistan Harus Ambil Tindakan di Waziristan Utara

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Jendral senior AS di Afghanistan mengatakan, Jumat, "sangat penting" pasukan Pakistan mengambil tindakan terhadap militan muslim di Waziristan Utara. Jendral David Petraeus, panglima pasukan koalisi pimpinan NATO dalam perang di Afghanistan, memuji Islamabad dalam memerangi gerilyawan di daerah lain namun mengatakan, tindakan perlu dilakukan di Waziristan Utara, yang menjadi markas anggota-anggota Al-Qaeda dan jaringan Haqqani.

"Kenyataannya sangat penting operasi dilakukan di Waziristan Utara untuk memberikan tekanan kuat pada tempat-tempat persembunyian Al-Qaeda di sana," kata Petraeus pada jumpa pers di Washington. Para pejabat AS telah lama mendesak Pakistan menumpas militan di Waziristan Utara namun panglima militer negara itu mengatakan bahwa pasukan mereka sudah memerangi gerilyawan di daerah-daerah berdekatan.

"Mereka kehilangan ribuan prajurit dan ribuan warga sipil dalam operasi kontra-pemberontak yang sangat mengesankan untuk membebaskan Lembah Swat dan daerah-daerah lain" di Khyber dan Waziristan Selatan, kata Petraeus. CIA melancarkan serangan-serangan pesawat tak berawak di Waziristan Utara, dan sepanjang tahun ini 17 dari 20 serangan ditujukan pada militan di daerah itu, menurut catatan New America Foundation.

Serangan pesawat tak berawak AS pekan ini menewaskan 35 orang di Waziristan Utara, yang menyulut amarah dan protes di Pakistan pada Jumat. Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Sejumlah pejabat Pakistan melaporkan, sedikitnya 21 serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sekitar 120 orang pada September, bulan paling mematikan dalam serangan semacam itu.

Ratusan orang tewas dalam puluhan serangan sejak 3 September, yang menyoroti ketegangan dengan Islamabad terkait dengan kecaman AS karena sejauh ini Pakistan tidak melancarkan ofensif darat ke Waziristan Utara. Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Lebih dari 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu. AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke Waziristan Utara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuah pangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan, pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam. Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement