REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pada 2011, Bank Syariah Mandiri (BSM) kembali menitikberatkan penghimpunan dana di segmen konsumer (consumer funding). Strategi ini meneruskan program yang sudah mereka lakukan sejak 2009.
Direktur BSM, Hanawijaya, mengatakan mereka akan mencapai visi itu lewat penguatan fitur dan penambahan gerai layanan. Dengan begitu, produk tabungan menjadi primadona dari BSM.
“Dari komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang ada, antara tabungan dan giro kita inginkan harus di atas 50 persen dari portofolio kita. Mudah-mudahan tahun depan tercapai,” kata Hanawijaya di sela-sela penarikan undian BSM Gelegar Hadiah.
Penguatan fitur tersebut, kata dia, salah satunya lewat program royalti semacam penarikan undian ini. Program royalti menjadi bagian dari apresiasi BSM kepada nasabah, untuk membuat nasabah nyaman. Sejauh ini, dia melihat, dampaknya baik terhadap pertumbuhan nasabah baru jika menilik aspek pertambahan jumlah rekening tabungan dan nilai. “Dari Februari ini, naiknya sekitar 20-30 persen untuk nasabah baru.”
Sampai Oktober 2010, pangsa pasar tabungan BSM di industri perbankan syariah mencapai 43,94 persen atau naik dibandingkan Desember 2009 sebesar 43,48 persen. Aset BSM mencapai Rp 28,32 triliun (sebelum diaudit) dengan komposisi DPK sebesar Rp 25,16 triliun dan pembiayaan Rp 22,03 triliun.
Adapun pangsa pasar BSM per Oktober 2010 mencapai 33,62 persen untuk aset, 38,85 persen untuk DPK, dan 35,16 persen untuk pembiayaan.