REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK-- Sebanyak 41 anak usia di bawah lima tahun atau balita penderita gizi buruk di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten kembali ditemukan di dua kecamatan di wilayah tersebut dengan kondisi memprihatinkan.
"Saat ini kami terus memantau dan mengawasi perkembangan kesehatan balita gizi buruk secara optimal," kata Kepala Puskesmas Malingping Kabupaten Lebak, H Yayat Hidayat, Rabu.
Yayat mengatakan, pihaknya terus memberikan bantuan program pemberian makanan tambahan selain air susu ibu (ASI) berupa biskuit dan vitamin.
Pemberian makanan tersebut selama tiga bulan ke depan untuk meningkatkan status gizi mereka agar tidak terserang penyakit penyerta. Sebab penderita gizi buruk sangat potensial terserang penyakit menular karena daya tahan tubuh mereka lemah.
"Selama ini banyak balita gizi buruk mengidap penyakit penyerta, seperti TBC, diare, jantung, dan pneumonia," katanya. Dia menyebutkan, jumlah balita di wilayahnya tercatat 6.014 anak dan berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG) Januari 2011 balita gizi buruk sebanyak 26 anak dan gizi kurang 135 anak.
Dia juga mengatakan, pihaknya memerintahkan kepada orangtua yang memiliki anaknya menderita gizi buruk agar mendatangi klinik gizi yang ada di puskesmas untuk mendapatkan makanan tambahan maupun pengobatan penyakit penyerta.
Mereka penderita gizi buruk tersebut diketahui para kader posyandu karena masuk kategori di bawah garis merah (BGM), sesuai dengan panduan buku kartu menuju sehat (KMS).
Kepala Puskesmas Wanasalam Kabupaten Lebak H Ade mengaku pihaknya saat ini menangani balita gizi buruk sebanyak 15 anak. Ke-15 anak tersebut hingga kini terus mendapatkan program makanan tambahan berupa biskuit untuk meningkatkan berat badanya.