REPUBLIKA.CO.ID,DUMAI - Petugas Analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Riau menyatakan bahwa saat ini di Sumatra mulai bermunculan titik api dengan deteksi sementara berjumlah 80 titik panas atau "hotspot". Petugas Analisis BMKG Riau, Marzuki, menjelaskan sejumlah titik api tersebut terpantau oleh Satelit NOAA 18 sejak Selasa (8/2) hingga Rabu (9/2).
"Ke 80 titik api tersebut tersebar di sejumlah wilayah Sumatra mulai dari Provinsi Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan, berikut Jambi," terangnya.
Khusus hotspot di Riau, terang Marzuki, terdapat 39 titik yang tersebar hampir diseluruh wilayah kota/kabupaten.
Untuk Kabupaten Indragiri Hulu, menurut Marzuki terpantau sedikitnya ada lima titik api, Kabupaten Bengkalis empat, Siak tiga, Rokan Hulu satu, Kampar satu, Indragiri Hilir satu, Kuansing satu, Rokan Hilir sepuluh, dan Kota Dumai dua.
Sementara Kabupaten Kampar menjadi "sarang" hotspot terbanyak dengan jumlah 11 titik api yang tersebar di sejumlah wilayah perkebunan dan lahan hutan di sana. "Akibat bermunculannya titik api tersebut, besar kemungkinan wilayah Sumatra bagian Selatan atau Timur Laut seperti Jambi dan Sumatra Selatan akan diselimuti kabut asap mengingat arah angin yang mulai mengarah ke sana," urainya.
Marzuki menerangkan, berdasarkan prediksi cuaca dan menurut pantauan mata angin, kemunkinan "ekspor" asap akibat titik api ini keluar negeri seperti Singapura dan Malaysia sangat kecil karena arah angin cendrung ke daratan Sumatra.
"Hingga saat ini, kemungkinan bertambahnya titik api masih sangat besar mengingat suhu udara di sejumlah wilayah Sumatra khususnya Riau masih ekstrem," ringkasnya.
Pantauan ANTARA, di sejumlah ruas jalan Kota Dumai saat ini sudah mulai bermunculan asap tipis namun belum dirasa mengganggu kesehatan dan pemandangan pengendara.