Ahad 06 Mar 2011 11:53 WIB

Meski Dilarang, Puluhan Pendaki Naik Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI - Puluhan pendaki baik lokal maupun mancanegara banyak yang melakukan pendakian ke puncak Merapi melalui pintu Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, meski masih ada larangan.

"Para pendaki sudah mulai kegiatannya ke Gunung Merapi melalui pintu pendakian Plalangan, Selo, sejak dua pekan ini. Ada puluhan orang yang naik ke puncak," kata Ketua Pemandu Wisata Lokal Merapi, Muh Sony, di Boyolali, Ahad (6/3).

Bahkan, pendaki asal mancanegara yang melakukan pendakian itu ada sekitar 25 orang dalam dua pekan terakhir ini. "Pendaki dari mancanegara itu, seperti dari Malaysia, Belgia, Jerman, dan Perancis. Tamu asing itu melakukan pendakian sebagian besar untuk kegiatan riset," katanya.

Menurut Muh Sony, pihaknya mau mengantar tamu asing ke puncak Merapi., karena untuk keperluan riset. Upahnya juga lumayan naik 50 persen dibanding saat gunung itu kondisi aman.

Para tamu asing tersebut mulai pendakian Merapi melalui Dukuh Plalangan, Selo, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Mereka melakukan pendakian ke pos tiga di Pasar Bubar atau sekitar setengah jam lagi jalan kaki sampai ke puncak.

Ia mengakui kegiatan pendakian melalui Plalangan, Selo, memang masih ditutup dan ada tanda larangan. Tetapi, pihaknya hanya melayani pendaki yang melakukan riset atau penelitian. Sedangkan, wisatawan belum berani melayani ke puncak.

Pendaki lokal juga sudah banyak yang melakukan pendakian ke puncak Merapi, terutama saat malam hari libur seperti malam minggu. "Mereka yang melakukan pendakian dari berbagai daerah. Setiap malam minggu, ada sekitar 30 hingga 40 orang yang melakukan pendakian ke Merapi," katanya.

Anggota Tim SAR Barameru, Desa Lencoh, Selo, Samsuri, mengatakan pihaknya sudah melakukan larangan untuk kegiatan pendakian. Karena, pihaknya hingga sekarang belum menerima informasi bahwa pintu pendakian Merapi sudah dibuka. "Tanda larangan pendakian masih terpampang di papan pengumuman di Posko Plalangan New Selo," katanya.

Namun, para pendaki banyak yang nekat melakukan pendakian karena mereka mulai naik ke puncak sekitar pukul 01.00 WIB atau tidak sepengetahuan para petugas jaga di posko Palalangan. Para pendaki setelah mulai turun dari puncak setibanya di posko Plalangan, mereka diberikan pengertian untuk tidak melakukan kegiatan lagi ke puncak.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement