REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -Tiga dari 11 desa masih terisolasi setelah banjir bandang menerjang wilayah Tangse, Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam, pada Kamis (10/3) lalu. Ketiga desa tersebut Peunalom Sa, Peunalom Dua da Blang Pandhak.
''Hingga saat ini masih terisolir akibat badan jalan menuju lokasi tersebut amblas dan jembatan putus,'' jelas Pelaksana Harian (Plh) Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kementerian Sosial, Helmi DT Mulya, di Jakarta, Selasa (15/3). Jalan dikatakan juga dipenuhi tumpukan kayu serta lumpur yang tingginya antara 1-3 meter.
Helmi menambahkan bahwa kondisi dan situasi masyarakat masih mengungsi di daerah aman. Mereka mengungsi di lapangan dengan menggunakan tenda, di masjid dan juga rumah warga yang tidak terdampak banjir bandang. Untuk menyalurkan bantuan, pihaknya masih terkendala oleh lokasi yang masih dipenuhi dengan lumpur dan kayu-kayu yang terbawa saat banjir bandang.
''Distribusi logistik dan nasi bungkus untuk warga dilakukan dengan menggunakan helikopter TNI Angkatan Darat,'' kata Helmi.
Kondisi seperti ini diperkirakan akan berlangsung relatif lama karena kerusakan infrastruktur jalan relatif berat. Langkah-langkah penanggulangan bencana dalam masa tanggap darurat pertama diantaranya mendirikan dapur umum di tiga lokasi meliputi Blang Dhot, Rantau Panyang dan Peunalom Sa.