Selasa 04 May 2010 05:08 WIB

110 Orang Keracunan Makanan di Caringin Bogor

Rep: Wiana Paragoan/ Red: Endro Yuwanto

BOGOR--Hingga Senin (3/5), sekitar 110 orang mengalami keracunan makanan di Kampung Sunggapan, Desa Pasar Buncir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Mereka dilarikan ke Puskesmas Cigombong, Ahad (2/5) malam.

"Diduga mereka keracunan makanan sehabis pulang dari kenduri, Sabtu (1/5). Tapi baru keracunan minggu malam," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Tri Wahyu, di ruangannya, Senin (3/5).

Mengenai jarak waktu keracunan warga yang hampir 24 jam dari kenduri diadakan, Tri Wahyu mengatakan, kemungkinan korban baru menyantap hidangan di masing-masing rumah. "Kemungkinan korban yang keracunan tidak makan di tempat kenduri. Hidangan mereka bawa pulang. Bisa jadi makanan pun jadi basi," imbuh Tri.

Tri mengatakan, dari 110 orang, 60 orang dibawa ke Puskesmas Cigombong. Karena jumlah korban yang banyak, 50 sisanya dibawa ke posko kesehatan yang didirikan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. "Karena korban yang berjatuhan banyak, dinkes mendirikan posko untuk menampung korban," jelasnya.

Namun, Senin (3/5) siang, korban sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Yang tertinggal di Puskesmas ada 20 orang dan 8 orang di posko.

Semua dokter di Puskesmas Caringin, Cijeruk, Cigombong, dan Cinagara dimobilisasi untuk menangani korban keracunan. Tri membantah isu yang mengatakan ada korban yang dibawa ke rumah sakit. "Tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit. Semua bisa ditangani oleh tim medis di puskesmas dan posko kesehatan. Ya tidak tahu kalau ada yang pergi sendiri ke rumah sakit," kata Tri.

Tri mengatakan, dari kasus keracunan di Caringin ini telah diambil sampel sisa makanan kenduri, air yang dimasak, dan sisa muntahan korban. Karena itu, masih belum bisa dipastikan penyebab keracunan. "Bisa jadi karena makanan dari kenduri, bisa juga karena air yang dimasak. Akan diperiksa dulu sampelnya di laboratorium di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan di Jakarta. Kemungkinan seminggu kemudian baru bisa ketahuan hasilnya," kilahnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Caringin, Dr Ulfah, mengatakan hal senada dengan Tri. Ia belum dapat memastikan penyebab keracunan.

Jika memang terbukti penyebab keracunan dari makanan kenduri, Tri mengimbau masyarakat yang akan mengadakan kenduri agar berkonsultasi dengan pihak puskesmas terdekat untuk sanitasi dan makanan. Agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa. "Gratis kok," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement