REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah di RW 14, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), giliran warga RW 05 yang membuat MCK komunal. MCK ini terletak di Kampung Duri Rt05/05. Tepatnya di TK Hasimiah/PAUD Al-Buchori. MCK ini bisa dimanfaatkan untuk tempat mandi serta buang air.
Lurah Duri Kosambi, Naman Setiawan mengatakan, MCK ini berdiri di atas lahan seluas 24 m2. Rencananya, akan dibuat empat pintu dengan empat kloset. Selama 2010-2011, ditargetkan MCK Komunal bisa dibangun di 10 titik di RW tersebut. "Untuk total 2 RW, yaitu Rw 05 dan Rw 14, akan ada 16 titik MCK komunal," ujarnya.
Pembangunan MCK komunal ini merupakan proyek infrastruktur program RW siaga plus kerjasama antara warga RW 05 Kelurahan Duri Kosambi, Pemkot Jakarta Barat, dan Mercy corps yang didanai oleh USAID.
Naman mengatakan, MCK tersebut dibangun untuk menciptakan lingkungan yang bersih. "Warga dan anak-anak juga diajak untuk membiasakan buang air di kloset," katanya saat ditemui pada Kamis, (22/7).
Selama ini, lanjut Naman, banyak warga di sana yang masih buang air di sepanjang sungai yang letaknya membelah perkampungan warga. Akibatnya, sanitasi menjadi buruk dan lingkungan pun tercemar.
Apalagi, dari 15 RW yang ada di Duri Kosambi, RW 05 termasuk salah satu RW tertinggal. Selain itu, penduduknya juga termasuk padat dengan penataan bangunan dan rumah yang tidak teratur. "Beberapa MCK warga ada yang tidak memiliki septic tank," ujar Naman. Artinya, pembuangan limbah domestik pun dialirkan langsung ke sungai.
MCK komunal dianggap bisa menjadi metode untuk mengantisipasi pencemaran air dari limbah kotoran manusia. Apalagi, pada umumnya kawasan padat penduduk memiliki septic tank yang lokasinya tak jauh dari sumber mata air yang dikonsumsi masyarakat. Akibatnya, air yang dikonsumsi menjadi tidak layak.
Diperkirakan, satu MCK komunal bisa menampung sekitar 30-40 kepala keluarga. "Jika diasumsikan satu KK terdapat empat orang, maka satu MCK ini bisa menampung sekitar 120 jiwa," jelas Naman.