REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Wartawan Depok yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) wartawan berencana mempidanakan Nur Mahmudi Fans Club (NFC), salah satu bagian dari tim sukses Nur Mahmudi Ismail dalam Pemilukada 2010. Menurut Ketua Pokja Depok, Iskandar Haji, hal ini terkait protes keras wartawan yang dilayangkan, Ahad (5/9).
Wartawan menyanyangkan pencatutan logo dan nama Pokja wartawan dalam acara “ Mudik Gratis Bareng Nur Mahmudi” yang dilakukan NFC. Logo kelompok wartawan ini tak hanya dipasang di sebelas bus yang digunakan untuk mudik, tapi juga spanduk yang dipasang dan kaos yang dibagikan pada pemudik. “ Padahal tak ada izin bahkan koordinasi sama sekali dengan pengurus Pokja yang ada,” ujarnya saat ditemui Republika di Polres Depok, Senin (6/9).
Dikatakan Iskandar tindakan NFC ini bisa membuat masyarakat mengira wartawan berpihak pada salah satu calon tertentu. Padahal, hal ini jelas tak sesuai dengan etika jurnalistik yang ada.“Kami menuntut mereka meminta maaf kepada Pokja wartawan secara tertulis di tiga media lokal yang ada di Depok dan media nasional. Hal ini berlaku 2 kali 24 jam,” katanya.
Selain melaporkan ke pihak kepolisian, Pokja wartawan Depok juga berencana melaporkan kejadian ini ke Dewan Pers. “Kita tidak mau dianggap sebagai partisan salah satu kandidat. Kami independen dan profesional,” ujarnya lagi.
Ketua NFC, Fauzan, kepada wartawan mengatakan, bakal menyelesaikan masalah ini segera. Meskipun berkelit ada kesalahpahaman yang terjadi, ia mengaku pihaknya memang tak sempat meminta izin dari para wartawan ini.