REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua pihak dapat memberikan kontribusi untuk segera menuntaskan masalah ibukota Jakarta, baik di bidang tata kota, lingkungan dan juga kemacetan lalu lintas yang tidak kunjung teratasi.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan kuliah umum tentang "Teknologi, Ekonomi, dan Masa Depan Indonesia" di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Selasa siang.
"Khusus Jakarta, mari kita atasi masalah kemacetan, lingkungan dan masalah sosial. Maka kita harus coba selesaikan masalah itu," kata Presiden.
Dari sisi ekonomi pun, Kepala Negara menilai pembangunan ekonomi Jakarta harus dilakukan karena memberikan kontribusi besar kepada nasional, sehingga perlu dikelola dengan baik.
"Penduduk Jakarta resah dan gelisah, beban berlebihan, maka mesti ada solusi, baik ekonomi, sosial dan teknologi, maka Jakarta kita beri masukan menjadi arena khusus pembangunan percepatan ekonomi hingga 15 tahun mendatang," tegasnya.
Karena itu, Presiden mengajak semua pihak termasuk ahli dan praktisi bidang pengembangan teknologi dan inovasi untuk memberikan sumbangsih atas penuntasan masalah di Jakarta.
Bila masalah tuntas, kata Presiden, maka hidup di Jakarta tidak perlu lagi terjabak dalam kemacetan yang mengakibatkan harus mengantre berjam-jam seperti saat ini.
"Menurut studi yang ada, masalah Jakarta itu bisa diselesaikan dengan tambahan lahan seluas 1,25 kali Jakarta di sebelahnya, sehingga masalah Jakarta teratasi, termasuk menggeser ibukota," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengundang keterlibatan para teknolog dalam merumuskan pemecahan masalah metropolitan Jakarta, apalagi pihaknya berencana membuat "masterplan" (cetak biru) Indonesia pada tahun 2011.