REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI TIMUR---Terminal Kota Bekasi saat ini sudah masuk kategori terminal tipe A yang melayani perjalanan antar kota antar provinsi (AKAP). Namun, fasilitas di Terminal Kota Bekasi dinilai belum layak dikategorikan dalam tipe tersebut. Hal ini membuat pelayanan kepada penumpang tidak bisa maksimal.

Terminal yang dikategorikan Tipe A seharusnya memiliki jalur kedatangan dan pemberangkatan yang terpisah. Namun, hal itu tidak dimiliki Terminal Kota Bekasi. "Bus di salah satu jalur sering numpuk untuk sekaligus tiga PO (perusahaan Otobus), sehingga harus saling dorong," ujar Ketua Organda Kota Bekasi, Indra Hermawan.

Menurut Indra, 22 jalur yang tersedia di terminal tersebut belum mencukupi untuk semua trayek yang ada. Padahal, sedikitnya terdapat 87 PO yang busnya beroperasi di terminal. "Satu PO bisa punya satu sampai empat trayek. Belum ditambah angkutan kota yang jumlahnya mencapai lima ribu unit, " ujarnya.

Loket pembelian tiket juga tidak dimiliki Terminal Kota Bekasi. Pengusaha bus yang menjual tiket terpaksa menyewa kios di dalam terminal. "Setiap PO seharusnya juga tidak memasukkan busnya ke terminal. Mereka cukup menjual tiket di terminal sementara busnya terpisah. Tapi yang terjadi di Bekasi, semua bus PO masuk terminal, " ujarnya.

Menurut Indra, banyaknya bus PO yang masuk membuat terminal relatif penuh. "Angkot jadi tidak mau masuk terminal karena di dalam tidak muat," ujarnya. Luas terminal yang hanya 1,5 hektar, menurutnya, belum mencukupi untuk kebutuhan pelayanan terminal tipe A.

Ikuti Whatsapp Channel Republika