REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kelanjutan rencana pemberian bantuan ke Gaza paska penyerangan Israel terhadap kapal relawan kemanusiaan mencapai titik terang. Kepastian rencana pengiriman kembali bantuan kemanusiaan ke Gaza itu disampaikan oleh Ketua Presidium Medical Emergency Rescue-Commitee, Jose Rizal Jurnalis dalam pesan singkatnya kepada Republika Online, Selasa siang (15/6).

"Saya baru tadi malam sampai di tanah air dari Teheran untuk konsolidasi pelayaran ke Gaza. Alhamdulillah Red Cressent Iran mau bekerjasama. Mereka akan kirim kapal,"katanya.

Selain mengirim kapal, lanjut Jose, pihak Iran juga menganjurkan kepada negara-negara  yang ingin membantu bisa mengirimkan kapal masing-masing untuk ambil bagian. Ketika ditanyakan berapa kuota yang diberikan, Jose mengatakan ada dua rencana terkait kuota pengiriman relawan ke Gaza.

Rencana pertama, relawan Mer-c yang berencana bergabung dengan Bulan Sabit Merah Iran diberikan kuota 20 orang, sedangkan rencana kedua, dengan menggunakan kapal sendiri diberikan kuota 50 orang.

Seperti diberitakan sebelumnya, LSM kemanusiaan Medical Emergency and Rescue Committee (MER-C) berencana mencoba kembali menembus blokade Israel atas Gaza, Palestina, melalui jalur laut dan darat.

Mer-C telah mendapatkan tawaran dari Bulan Sabit Merah Iran untuk bersama membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan kapal kargo Iran yang dikawal tentara Garda Nasional Iran. Selain Iran, jaminan kemanan juga telah diberikan oleh Angkatan Laut Turki.

Kapal kemanusiaan Iran dijadwalkan berlayar ke Gaza medio Juli atau menjelang bulan Ramadhan. MER-C menganggarkan biaya tranportasi lewat laut dan darat sebesar Rp 15 miliar untuk pengiriman bantuan dari rakyat Indonesia bagi rakyat Palestina. Salah satu misi utama adalah membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Ikuti Whatsapp Channel Republika