REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUNG-Kapolda Jawa Tengah, Irjen Polisi Edward Aritonang, menyatakan tidak ada petugas polisi yang mengeluarkan peluru tajam dalam insiden kerusuhan di Temanggung, Jawa Tengah.  "Kami tidak menggunakan peluru tajam, dan setelah dicek ke rumah sakit juga tidak ada korban luka tembak," katanya.

Ia mengatakan ada sembilan korban luka ringan karena terkena benturan dalam peristiwa tersebut. Mereka dirawat di RSUD Djojonegoro. Tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan ini.

Adapun sejumlah benda dan bangunan yang dirusak massa dalam kerusuhan tersebut antara lain dua truk polisi, mobil dan sepeda motor di Gereja Santo Petrus Paulus (dibakar), mobil dan sepeda motor di Gereja Pantekosta di Indonesia (dibakar hingga menimbulkan rembetan api pada bangunan gereja), kendaraan di gereja Graha Shekinah (dibakar), dan kantin di gereja Graha Shekinah (dirusak). Selain itu, massa juga melempari Mapolres Temanggung karena dianggap melindungi tersangka.

Edward mengatakan, dengan langkah persuasif dan penjelasan dari petugas, sebagian massa kemudian berangsur reda. "Saat ini kami masih melakukan penjagaan di titik-titik kerawanan di daerah tertentu," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Benny Susetyo meluruskan berita tentang dibakarnya salah satu gereja Katolik. Berdasarkan info yang diterima KWI, tidak ada geraja Katolik yang dibakar dan telah terjadi penganiyaaan terhadap salah satu pendeta mereka.  Yang terjadi,katanya, gereja tersebut hanya dirusak pagarnya dan tidak sampai dibakar.