REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Kunjungan wisatawan Australia ke Bali selama Januari-Mei 2010, meningkat cukup tajam. Dibandingkan tahun 2009 periode yang sama, kata Kadis Pariwisata Bali, Drs IB Subhiksu, terjadi kenaikan sekitar 57 persen menjadi 213.316 orang pada 2010 dari tahun sebelumnya 137.018 orang.
"Ini peningkatan yang luar biasa dan kini Australia pimpin klasemen kunjungan wisatawan ke Bali," kata Subhiksu kepada Republika, Senin (5/7).
Subhiksu mengatakan, Setelah peristiwa bom Bali 2002, jumlah wisatawan Australia ke Bali terus melorot dan disalip oleh wisatawan Jepang. Namun jumlah kunjungan wisatawan negeri Kanguru itu berangsur meningkat dan kini bisa mengalahkan jumlah kunjungan wisatawan Jepang.
Jumlah wisatawan Australia itu, jelasnya, berada di urutan pertama, dengan total kontribusi mencapai 22,41 persen dari total wisman yang datang ke Bali hingga Mei 2010. Hingga lima bulan pertama 2010, wisatawan asing yang datang ke Bali mencapai 953.073 orang. Sedangkan pada Januari-Mei 2009, jumlahnya hanya 870.029.
Menurut Subhiksu, selain Australia, kunjungan wisatawan dari lima negara lainnya juga mengalami peningkatan signifikan. Kelima negara itu, yakni Taiwan dari sebelumnya 48.268 orang, menjadi 54.828 orang (naik 13,83 persen), Belanda dari 20.829 orang menjadi 30.388 (45,89 persen), dari 19.495 orang menjadi 29.862 orang (30,83 persen) dan Singapura dari 19.495 orang menjadi 29.862 orang (53,18 persen).
Sementara, dalam periode yang sama, lima negara juga tercatat jumlah wisatawannya mengalami penurunan, yakni Jepang turun 24,71 persen, dari 132.122 orang menjadi 99.473 orang, Cina turun 2,67 persen dari 85.828 orang, menjadi 83.535 orang, Malaysia turun 8,26 persen dari 58.192 orang menjadi 53.383 orang.
Wisatawan Korea yang sempat menjadi primadona, turun sebesar 7,03 persen dari 52.311 orang menjadi 48.531 orang, sedangkan wisatawan Perancis, turun 5,35 persen dari 37.256 orang, menjadi 35.264 orang. ''Ini angka kunjungan yang bagus, semoga bisa mencapai target yang telah kami tetapkan,'' jelas Subhiksu.