Jumat 16 Jul 2010 03:21 WIB

Pembangunan Solo Techno Park Terancam Molor

Rep: my1/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO---Proyek Solo Techno Park (STP) yang digadang-gadang menjadi pusat pendidikan dan pelatihan warga Solo, Jateng terancam molor lantaran belum ada kepastian dana. Hingga saat ini baru 30 persen dari lima bangunan utama yang telah berdiri. Padahal, direncanakan kelima gedung tersebut dapat selesai pada 2012 mendatang.

Gedung pusat perdagangan di STP yang direncanakan dapat selesai pada tahun 2010 pun nasibnya belum jelas. Gedung tersebut rencananya dibangun memakai anggaran senilai Rp 12 miliar dari Kementerian Perdagangan yang dikabarkan telah masuk APBN perubahan 2010. Akan tetapi, ternyata anggaran tersebut hingga saat ini juga belum ada kejelasan.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Anung Indro Susanto mengatakan pembangunan STP tersebut hanya dapat bergantung anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi. Hal ini lantaran tingginya biaya STP yang tidak dapat diimbangi kemampuan anggaran daerah. Total anggaran untuk membangun STP yang terdiri dari empat bangunan utama dan satu menara tersebut, Anung menyebutkan, sekitar Rp 300 miliar.

“Sinyalnya (soal anggaran) dari pemerintah pusat belum positif. Ya, pembangunan STP bisa molor. Memang targetnya 2012, tetapi melihat APBD yang terbatas, kita harus minta ke pemerintah pusat dan provinsi, “ ungkap Anung di kompleks Balai Kota Solo, Kamis (15/7).

Dari dana Rp 300 miliar, baru sekitar 30 persen yang dipenuhi. Pemkot Solo pun telah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat dan provinsi.

Meski belum selesai, STP ternyata telah menghasilkan lulusan di bidang mekanik dan pengelasan bawah air. Bahkan, STP telah menarget untuk membuka bidang pelatihan baru. Anung menambahkan, STP pada tahun 2010 ini akan membuka inkubator bisnis yang melatih 25 orang.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan selain belum ada kejelasan dana, molornya pembangunan gedung pusat perdagangan di STP lantaran terbatasnya waktu pengerjaan. "Ini pekerjaan fisik, butuh waktu lama. Jadi, kami akan ajukan lagi proposal untuk APBN 2011,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement