Rabu 21 Jul 2010 07:32 WIB

Pendulang Emas Tewas Tertimbun Tanah Longsor

REPUBLIKA.CO.ID,MIMIKA--Seorang pendulang emas tradisional bernama Karius Murib meninggal dunia setelah kamp yang mereka tempati di Kali Bua dekat Kampung Utikini Lama, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, diterjang longsor pada Senin malam sekitar pukul 21.00 WIT.

Pejabat Sementara Kapolsek Tembagapura AKP Milwani  mengatakan jumlah korban meninggal satu orang, sementara korban luka-luka sebanyak 13 orang. "Sampai sekarang para korban ada yang masih dirawat di Rumah Sakit Waa Banti, sebagian di RS Tembagapura dan yang lainnya sudah diperbolehkan kembali ke rumah mereka," jelas Milwani.

Ia mengatakan, peristiwa longsor itu terjadi akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Tembagapura dalam beberapa hari terakhir. Longsor itu juga menyebabkan dua buah kamp (tempat tinggal sementara) para pendulang tradisional hanyut terbawa material batu, pasir dan air bandang.

Adapun korban meninggal (Karius Murib), katanya, merupakan warga Kampung Utikini Lama Tembagapura dan rencananya akan dikebumikan pada Rabu (21/7).

Sebelumnya, Manajer Corporate Communications PT Freeport Indonesia Budiman Moerdijat membenarkan terjadi peristiwa longsor di Kampung Utikini Lama, Distrik Tembagapura, di luar areal pertambangan Freeport.

Menurut Budiman, Freeport melalui Emergency Response Group (ERG) telah memberikan bantuan kepada para korban yang mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.

Sementara itu anggota Komisi B DPRD Mimika Wilhelmus Pigai menyatakan prihatin dengan seringnya jatuh korban di pihak pendulang tradisional saat sedang mengais butiran emas di Sungai Aijkwa (Kali Kabur).

Sungai Aijkwa menjadi sarana mengalirkan material tailing Freeport dari pabrik pengolahan di Mile 74 Tembagapura ke wilayah dataran rendah di samping Kota Timika."Kami prihatin karena dalam beberapa tahun terakhir sudah sekian banyak pendulang tradisional yang tewas akibat tertimbun tanah longsor," kata Pigai.

Meski begitu, katanya, persoalan pendulangan tradisional di areal Freeport selama ini merupakan persoalan kompleks yang sulit dicari solusinya karena terkait banyak kepentingan, termasuk kepentingan masyarakat sendiri untuk bisa bertahan hidup.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement