Kamis 22 Jul 2010 23:44 WIB

Dalam Semalam Terjadi Dua Perampokan di Banyumas

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS--Dalam semalam, dua kasus perampokan terjadi di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Satu kasus terjadi di Kabupaten Cilacap, satu lagi di Kabupaten Cilacap. Kedua kasus perampokan tersebut, terjadi Kamis (22/7).

Di Banyumas, yang menjadi korban perampokan adalah BRI Unit Kecamatan Kemranjen. Dalam kasus yang terjadi pukul 05.15 WIB tersebut, kawanan begal berhasil menggasak uang senilai Rp 178 Juta yang tersimpan di brankas kantor bank.

Teguh, petugas Satpam bank yang merangkap sebagai petugas kebersihan bank, mengaku saat kejadian dia sedang mengepel kantor. ''Seperti biasa, saya mulai melakukan kegiatan bersih-bersih kantor pukul 05.00. Saat itu, saya sedang mengepel lantai teras,'' katanya.

Saat sedang mengepel itulah, ada mobil Toyota Innova hitam berhenti di depan kantor bank. Lalu, dari dalam mobil tersebut keluar dua orang laki-laki. ''Pada saya, kedua orang itu pura-pura tanya alamat,'' jelas Teguh.

Namun setelah itu, kedua orang tersebut menodongkan pistol dan memaksa Teguh masuk dalam kantor bank. Di dalam kantor tersebut, kedua tangan dan kaki Teguh diikat dan mulutnya ditutup dengan lakban.

Kedua orang tersebut, kemudian membongkar brankas dengan paksa, dan mengambil uang yang ada di dalamnya. Usai mendapatkan jarahannya, kedua orang tersebut langsung kabur.

Wakiman, tukang ojek yang biasa mangkal di depan kantor bank tersebut, mengaku sempat melihat ada mobil Innova hitam berhenti di depan kantor bank. Dia tidak hapal angka nopol mobilnya, namun huruf depannya berhuruf B yang berarti nopol Jakarta.

''Saya sempat lihat ada dua orang keluar dari kantor bank kemudian masuk mobil dengan terburu-buru. Setelah itu, mobil itu kabur ke arah Yogya dengan kecepatan tinggi,'' katanya.

Karena curiga dengan mobil tersebut, Wakiman kemudian masuk ke kantor bank. Saat itu, dia melihat pintu kantor terbuka. ''Waktu saya masuk, saya lihat Teguh sudah tergeletak di lantai dengan kaki-tangan terikat, dan mulut dilakban,'' katanya.

Mengetahui hal itu, Wakiman segera membuka ikatan di tangan dan kaki Teguh, serta melepas lakban yang menutupi mulutnya. ''Setelah itu, kami melaporkan kasus perampokan tersebut ke kantor Polsek,'' katanya.

Polisi setempat masih menyelidiki kasus ini. Kapolres Banyumas, AKBP Panca Putera melalui Kasatreskrim AKP Zaenal Arifin, mengaku petugas sudah berusaha melakukan pengejaran begitu mendapat laporan kasus perampokan tersebut. Tapi kawanan tersebut berhasil lolos. ''Kami masih memburu kawasan tersebut,'' katanya.

Rampok Akper

Sementara di Cilacap, kawanan perampok juga menyatroni kantor Akademi Perawat Serulingmas di Kecamatan Maos. Namun kawanan begal yang diperkirakan berjumlah 5 orang tersebut, gagal mendapatkan uang tunai. Meski demikian, mereka berhasil membawa tujuh unit laptop milik akper, satu unit laptop milik yayasan, dan empat unit LCD Projector. Perampokan di kampus Akper ini, diperkirakan terjadi pukul 03.30 WIB.

Direktur Akper Serulingmas, Sakiyan, mennyebutkan, sebenarnya pada malam kejadian itu, ada dua orang petugas satpam yang bertugas. Namun ketika kawanan perampok menyatroni kampusnya, yang sedang berada di kampus hanya seoorang Satpam bernama Agus. Sedangkan petugas yang satunya, Bahrun, sedang berkeliling di komplek kampus.

''Dari laporan yang saya terima, kawanan yang datang dengan mobil Avanza tersebut, mengancam Agus dengan senjata tajam, kemudian mengikat kedua tangan dan kakinya dengan tali. Setelah itu, mereka masuk ke ruang dosen dan direktur dengan cara mencongkel pintu ruangan,'' kata Sakiyan.

Di kantor direktur, perampok sempat mencongkel lemari. Namun di lemari itu, tidak ada uang tunai. Dalam lemari, hanya ada delapan laptop, LCD dan kamera video. Barang-barang itulah yang kemudian mereka jarah. ''Namun sepertinya, kamera video yang sudah mereka bawa terjatuh. Mungkin karena terburu-buru, mereka tidak tahu kalau kamera video itu terjatuh,'' katanya. Menurutnya, kerugian akibat perampokan tersebut diperkirakan mencapai Rp 80 juta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement