REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Pembangunan menara pemantau aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan gedung tempat berkumpul masyarakat di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dibantu oleh Palang Merah Denmark. "Selain gedung titik kumpul juga akan dibangun menara pemantau Merapi setinggi sekitar 30 meter," kata ketua panitia pembangunan itu Suharno di Magelang.
Ia mengatakan, dana bantuan untuk pembangunan sarana penanggulangan bencana Merapi sekitar Rp1,8 miliar. Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, terletak sekitar enam kilometer sebelah barat puncak gunung berapi tipe awan panas yang terletak di perbatasan antara Provinsi Jateng dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
Ia mengatakan, Kaliurang merupakan desa rawan bencana Merapi. "Gedung titik kumpul nantinya sebagai tempat awal warga menyelamatkan diri jika terjadi bencana, dari sini mereka dibawa ke tempat pengungsian," katanya.
Ia menjelaskan, menara untuk memantau aktivitas vulkanik Merapi. "Sehingga kami dapat mengambil langkah awal, persiapan, menghadapi kemungkinan bencana," katanya.
Bupati Magelang, Singgih Sanyoto, dalam sambutan tertulis peletakan batu pertama pembangunan menara dan gedung itu yang dibacakan oleh Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pemkab Magelang Eko Triyono, menyambut positif dukungan dari Palang Merah Denmark untuk pembangunan fasilitas penanggulangan bencana alam di desa itu.
Ia mengatakan, masyarakat Desa Kaliurang melalui program Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penanggulangan risiko bencana berbasis masyarakat.
Bencana alam yang sering terjadi di daerah itu antara lain letusan Gunung Merapi, tanah longsor, dan angin kencang. "Masyarakat harus selalu waspada karena bencana terjadi setiap saat, tanpa bisa diprediksi," katanya.