Jumat 13 Aug 2010 07:10 WIB

Dispendik Jatim Sesalkan Pemecatan Empat Siswa yang Curhat di Facebook

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur, Harun, menyesalkan pemecatan empat siswa SMA Negeri 2 Probolinggo akibat curhat melalui akun jejaring sosial, Facebook. "Kami sangat menyesalkan adanya tindakan pengeluaran siswa dari sekolah. Seharusnya ada komunikasi antara sekolah, siswa dan orang tua sehingga tidak langsung main pecat," ujar Harun kepada wartawan, Kamis.

Menurut dia, saat ini belum ada kata terlambat bagi kepala sekolah maupun siswa yang berseteru untuk berdamai dan menempuh jalan yang tidak merugikan kedua pihak. "Mereka harus kembali duduk bersama dan saling berkomunikasi. Tapi, pembahasan harus dengan kepala dingin agar pemecahan masalah bisa diambil secara jernih dan dapat diambil jalan tengah terbaik untuk keduanya," tutur dia.

Ia juga mengingatkan, agar dunia pendidikan tidak dikotori oleh masalah perseteruan sekolah (guru) dengan siswa. "Dunia pendidikan itu tempatnya siswa menuntut ilmu dan menempuh pelajaran kepada guru. Sayang kalau harus ada persoalan antara guru dan siswa hingga berbuntut pemecatan," ujar Harun.

Harun menambahkan, seharusnya pihak sekolah sebagai pembina siswa, tidak sepatutnya memecat anak didik. "Curhat dan mengekspresikan siswa melalui "Facebook" memang kurang tepat. Tapi, kata-kata kasar yang ditulis siswa yang menyudutkan sekolah harus dilihat asal-muasalnya, mengapa hal itu sampai terjadi. Jangan langsung mengeluarkan siswa," katanya menegaskan.

Karena itu pihaknya akan meminta Dinas Pendikan Probolinggo untuk memfasilitasi pertemuan antara kepala SMA Negeri 2 Probolinggo dengan empat siswa yang sudah berstatus "drop out" tersebut. "Kami akan memediasi pertemuan tersebut. Keduanya harus saling pengertian dan mengabaikan masalah sebelumnya agar tak ada yang sakit hati," tutur Harun.

Pada 6 Agustus lalu, sebanyak empat siswa SMAN 2 Probolinggo berinisial DV, DN, MG dan AS dipecat dari sekolahnya. Mereka dikeluarkan lantaran telah melakukan pelecehan terhadap sekolahnya melalui kata-kata yang ditulis di "Facebook". Sikap sekolah yang terkesan sewenang-wenang terhadap keempat siswanya itu menuai sorotan banyak pihak, mulai DPRD Probolinggo, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kepala Dispendik Probolinggo, hingga Kepala Dispendik Jatim.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement