REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Budaya dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengaku optimistis atas target tujuh juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2010 dengan pemasukan sekitar 7 miliar dolar AS akan tercapai. Target itu bisa tercapai karena hingga pertengahan 2010 jumlah wisman sudah mencapai 3,53 juta.
''Angka ini naik 14 persen dari tahun 2009,'' ujar Menbudpar usai menghadiri pidato kenegaraan HUT RI ke-65 Presiden RI dan rapat bersama DPR dan DPD RI di Gedung Bundar DPR/DPD RI, Senin (16/8).
Apalagi, kata Menbudpar, memasuki semester II biasanya jumlah wisman lebih besar dari pada semester I, ditambah lagi kondisi keamanan yang kian kondusif, sehingga animo turis asing untuk datang ke Indonesia semakin tinggi. “Kami juga berupaya meningkatkan promosi ke negara sumber wisatawan dan mempermudah proses imigrasi, sehingga masalah yang menghambat kunjungan wisata semakin berkurang,” jelasnya.
Fokus pasar, kata Menbudpar, terkonsentrasi di Malaysia, Singapura, Australia, Cina, Jepang, dan Korea. Di antara negara-negara tersebut, tercatat turis asal Malaysia memberikan kontribusi terbesar dan tumbuh 25,20 persen dibanding tahun lalu. Demikian pula wisman asal Australia dan Cina mengalami pertambahan yang signifikan dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
"Agar momentum pertumbuhan tetap terjaga, kami menyadari perlu antisipasi termasuk dalam hal rencana Air Asia yang akan `pull out dari Bandung pada November 2010 karena kondisi runway tidak memadai didarati armada baru. Demikian juga dengan JAL yang bahkan sudah berhenti terbang," kata Menbudpar.
Terkait hal itu, jelas Menbudpar, pihaknya telah mengirimkan surat kepada pemangku kepentingan terkait agar ditindaklanjuti sesegera mungkin. Termasuk berupaya mengoptimalisasi seat yang ada melalui berbagai joint promo dengan airlines dan agen di pasar. Di samping itu juga memperbanyak even di Batam dan Bandung bekerja sama dengan pemda dan industri setempat.