REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keberadaan pasar tumpah di sepanjang jalur pantai utara dan selatan tetap menjadi ancaman arus lalu lintas saat masa mudik tiba. Sayangnya, tidak ada penyelesaian prihal keberadaan pasar ini.
Kementerian Pekerjaan Umum mengaku persoalan pasar tumpah bukanlah kewenangannya. "Yang berhak mengatur itu adalah kementerian dalam negeri dan pemerintah setempat," ungkap DJoko Marjanto, Dirjen Bina Marga, Kemen PU di Jakarta, 18 Agustus.
Meski bukan kewenangannya, Marjanto berjanji tidak lepas tangan. Pihaknya bakal memberikan semacam keterangan berupa peringatan agar tidak melalui kawasan dimana terdapat pasar tumpah. Namun, bisa jadi peringatan itu bakal tidak optimal mengingat setiap pasar berlokasi di jalur ekonomi yang tidak mungkin dihindari calon pemudik.
"Tentu kami akan berusahan untuk menghindarkan pemudik dari pasar tumpah. Tapi harus diakui pasar tumpah ini merupakan bagian dari penyebab kemacetan yang sulit untuk dihindari," imbuhnya,
Sepanjang jalur lintas utara dan selatan, setidaknya terdapat 28 lokasi pasar tumpah rawan macet. Adapun pasar tumpah yang bakal menimbulkan kemacetan parah adalah Pasar Bangkir (Indramayu), Pasar Mundu dan Pasar Gebang (Cirebon).