Ahad 22 Aug 2010 06:31 WIB

Gempa Guncang Bantul

Rep: neni/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Gempa mengguncang sebagian wilayah DI Yogyakarta Sabtu (21/8) sekitar pukul 18:40. Penduduk Dusun Paten, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul langsung berlarian keluar rumah. Bahkan ada yang sambil membunyikan kentongan.

''Saya sedang berada di kamar, goncangannya keras sekali. Pintu yang tadinya ditutup langsung terbuka sendiri. Saya pun langsung lari keluar sambil gemetaran,'' ungkap penduduk Paten Rien Astiana pada Republika, Sabtu (21/8). Dia meyakini pusat gempa berada di Bantul karena terasa keras sekali goncangannya.

'"Alhamdulillah suami saya langsung merangkul saya, karena tahu saya ketakutan dan terseok-seok jalannya,'' tutur dia yang pada waktu terjadi gempa di Bantul Mei 2006 kakinya sempat patah satu. Rien mengaku terkejut karena sudah lama tidak terjadi gempa.

Sementara itu di wilayah Sidoarum, Kabupaten Sleman, gempa juga terasa kencang, meskipun tidak sekencang yang terjadi di Bantul. Penduduk yang sedang menikmati buka puasa pun berhampuran keluar sambil berteriak. Di saat Republika sedang menulis berita, terdengar kabar di Bantul terjadi gempa susulan. Gempa susulan kedua terjadi sekitar pukul 19:05, tapi kekuatannya tidak sedasyat yang pertama.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement