REPUBLIKA.CO.ID, BATAM--Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Polda Kepri) mengerahkan sekitar 2.300 personel dalam operasi Ketupat Seligi untuk pengamanan selama Lebaran 2010, demikian kata Kepala Bidang Humas AKBP Hartono di Batam, Senin (30/8). "Polda mengerahkan dua per tiga kekuatan, atau 2.300 personel yang disebar di seluruh kabupaten kota di Kepri," kata AKBP Hartono.
Namun, kata dia, mayoritas aparat kepolisian akan dipusatkan di Kota Batam, mengingat jumlah penduduk dan tingkat kejahatan di kota industri relatif lebih tinggi dibanding kabupaten kota lain di Kepri. Operasi Ketupat Seligi, kata dia, untuk meminimalkan tindakan kejahatan pencurian, penipuan, penggelapan, pemerasan, serta meminimalkan kecelakaan di jalan raya dan laut pada menjelang, saat dan sesudah Lebaran.
Ia mengatakan pengamanan dititikberatkan di sekitar pelabuhan udara, pelabuhan laut, jalan raya dan pusat pertokoan. Pada Hari Raya, polisi dikerahkan di tempat-tempat pelaksanaan Shalat Id, kata dia.
Selain menerjunkan sekitar 2.300 personel pengamanan dari unsur kepolisian yang bertugas di tempat-tempat rawan kejahatan, kepolisian juga mendirikan posko di daerah rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Polisi juga dikerahkan untuk mengantisipasi tindak terorisme di tempat keramaian, ibadah dan tempat vital lainnya.
Polda Kepri juga menempatkan beberapa penembak jitu di tempat yang dianggap rawan. "Penempatan sniper tergantung eskalasi keamanan. Bisa saja di Bandara, dan akan berpindah jika eskalasi di tempat lain meninggi," kata dia.
Menurut dia, potensi teror bom masih akan terjadi. Batam, sempat menjadi sasaran teror bom Imam Samudra, saat malam Natal 2000, sehingga polisi lebih waspada agar tindak serupa tidak berulang.
Beberapa bom rakitan meledak pada kebaktian menyambut Natal 2000, Minggu (24/12) di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) yang berlokasi di Sungai Panas. Selain di GKPS, terdapat empat lokasi lain di Batam yang diteror dengan bom pada Malam Natal 2000.