REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Masyarakat Indonesia telah beralih menjadi masyarakat berperadaban industri dari sebelumnya yang agraris, kata pengamat pembangunan wilayah Universitas Gadjah Mada Dr Djarot Sadharto Widyatmoko."Jumlah penduduk pedesaan di Indonesia cenderung stabil dalam kurun waktu 1980-1990 dan kemudian menurun dalam kurun waktu 1990-2000," kata Djarot Sadharto Widyatmoko, di Yogyakarta, Kamis.
Sebaliknya, Djarot mengatakan penduduk perkotaan justru menunjukkan peningkatan yang tajam dalam kurun waktu 1990-2000, dan pada tahun 2010 jumlah penduduk perkotaan sudah melampaui jumlah penduduk pedesaan. "Dengan kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa awal milenium ketiga merupakan momentum awal terbentuknya peradaban masyarakat industri di Indonesia dengan meninggalkan sifat agraris-pedesaan yang merupakan prototip bangsa Indonesia pada awal hingga pertengahan abad ke-20.
Ia mengatakan dalam kurun waktu kurang dari satu abad, jumlah penduduk perkotaan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa, yaitu sekitar 30 kali lipat, dari tiga juta jiwa di tahun 1920 hingga hampir 90 juta jiwa tahun 2000. "Jumlah penduduk perkotaan Indonesia pada tahun 2000 hampir sama dengan jumlah seluruh penduduk dua negara tetangga terdekat, yaitu Malaysia dan Thailand," katanya.
Menurut dia jika ditinjau dari distribusi keruangannya, maka proses urbanisasi yang terjadi di Indonesia adalah urbanisasi terpusat karena lebih dari 85 persen penduduk perkotaannya terpusat di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. "Proses urbanisasi terpusat ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan politik dan ekonomi yang dipilih oleh pemerintah Orde Baru dan masuknya pengaruh kekuatan politik, ekonomi, dan perkembangan teknologi dunia pada masa itu," katanya.