REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Rencana pemulangan nelayan Filipina yang terdampar di pulau Lingayan, pulau terluar di Tolitoli, Sulawesi Tengah pada Minggu sore, masih menunggu hasil pemeriksaan polisi terhadap yang bersangkutan."Kita menunggu proses lebih lanjut dulu, sebab hasil pemeriksaan di Polsek akan dibawa lagi ke Polres," kata Kepala Bidang Penanganan Konflik dan Pengkajian Strategis pada Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Tolitoli, Kaharuddin Dg Manipi, yang dihubungi ANTARA, Minggu malam.
Saat ini, nelayan asal Filipina tersebut sedang dimintai keterangan di Markas Polsek Dampal Utara, Desa Ogotua.
Menurut Kaharuddin, hasil pemeriksaan sementara diketahui, nelayan asing tersebut bernama Bong, 17 tahun, dari Pagadaian City Bomba, Filipina. Yang bersangkutan beragama Kristen Katolik."Baru itu informasi sementara yang saya dapat, keterangan lebih lanjut nanti setelah laporan tertulis masuk ke Kesbangpol," kata Kaharuddin.
Kasus terdamparnya warga Filipina tersebut sudah yang kesekian kalinya. Pada November 2009, sebanyak 11 warga Filipina juga terdampar di Tolitoli, tiga diantaranya meninggal dunia.
Sementara delapan yang selamat diserahkan Pemerintah Kabupaten Tolitoli melalui Kesbangpol dan Linmas ke Kantor Imigrasi Palu.Umumnya, korban yang terdampar di Tolitoli karena cuaca buruk dan rusaknya perahu yang ditumpangi.
Nelayan yang terdampar pada Minggu sore juga diduga karena cuaca buruk dan mesin perahu yang digunakan mengalami kerusakan."Sebab mesin katinting yang digunakan itu rusak ditambah lagi cuaca yang buruk saat ini sehingga dia terdampar," kata Bahtiar, tokoh nelayan di Desa Lingayan.
Saat ini, perahu dan seperangkat alat pancing nelayan asal Filipina tersebut masih diamankan di pulau Lingayan.