Kamis 16 Sep 2010 06:39 WIB

H+10 Lingkar Nagreg Kembali Ditutup

Rep: c23/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Jalur lingkar Nagreg akan kembali ditutup pada H+10 usai puncak arus balik lebaran yang diperkirakan akan jatuh pada H+8 dan H+9. Penutupan kembali jalur sepanjang 5,2 kilometer tersebut untuk dilakukan penyelesaian pembangunan tahap akhir.

Kepala Dinas Bina Marga Jabar, M Guntoro, menyatakan, dalam penyelesaian jalur lingkar Nagreg, akan dilakukan pembangunan drainase, penguatan tebing serta pemapasan atau minimalisasi tanjakan di sekitar jembatan Citiis atau pada kilometer 2,4.

“Pada H+10, jalur lingkar Nagreg akan ditutup total untuk penyelesaian tahap akhir,” ungkap Guntoro kepada Republika di sela-sela acara halal bihalal PNS di lingkungan Pemprov Jabar, di lapangan parkir Gedung Sate, Bandung, Rabu (15/9).

Ia memaparkan, khusus untuk pemapasan tanjakan di Jembatan Citiis akan diminimalisasi menjadi 10 persen. Sebelumnya tingkat kecuraman tanjakan yang banyak membuat kendaraan mogok tersebut sebesar 14 persen.

Menurut Guntoro, sebenarnya dengan kecuraman 14 persen, dapat dilalui berbagai jenis kendaraan. Namun, ia berkelit, karena jalur tersebut masih baru sehingga pengemudi terlalu asyik dengan pemandangan sekitar dan lupa untuk menurunkan gigi kendaraannya.“Harusnya diturunkan menjadi gigi satu. Rambu peringatan agar kendaraan menggunakan gigi satu sebelum tanjakan tersebut juga sudah dipasang,” kilahnya.

Mengenai longsor kecil yang sempat terjadi si beberapa ruas jalur lingkar Nagreg beberapa waktu lalu, ia menganggapnya sebagai sesuatu yang sangat wajar. Karena beberapa tebing di jalur tersebut, belum dipasang penguat. Sehingga curah hujan yang tinggi akan membuat kerikil dan bebatuan kecil bergulir turun menuju badan jalan.

Maka dari itu, penutupan jalur tersebut juga untuk melakukan penguatan tebing agar tidak terjadi longsor lagi. Penguatan tersebut dengan cara penyemprotan yang akan merekatkan bagian batu dan kerikil dengan aspal. Badan jalan juga akan dilapisi satu lapisan lagi untuk menghindari kelicinan jalan.“Saat dioperasikan banyak pengendara yang mengeluhkan badan jalan licin. Hal ini tentunya akan diminimalisasi juga,” imbuhnya.

Selain penyelesaian pengerjaan jalur lingkar Nagreg, Dinas Bina Marga Jabar juga rencananya akan membangun underpass di bawah pintu rel Nagreg yang menjadi sumber kemacetan. Underpass tersebut akan dibangun sepanjang 800 meter.

Pembangunan underpass ini diperkirakan akan membutuhkan anggaran sebesar Rp 200 miliar. anggaran tersebut masih dalam proses pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar 2011 mendatang.“Dengan adanya underpass di bawah perlintasan pintu rel Nagreg, akan semakin mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah tersebut,” katanya lagi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement