Selasa 21 Sep 2010 23:05 WIB

Petani Indramayu Mulai Tanam Padi Lagi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU--Anomali cuaca yang terjadi saat ini, dimanfaatkan para petani di Kabupaten Indramayu untuk kembali memulai masa tanam padi. Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Indramayu pun dibuat bingung menyikapi hal tersebut.

Berdasarkan pantauan Republika, tindakan petani yang rame-rame memulai kembali masa tanam padi itu terjadi di berbagai daerah. Adapun daerah itu di antaranya, Kecamatan Indramayu, Sindang, Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, Patrol, dan Sukra.

Hal tersebut dilakukan karena petani melihat masih seringnya hujan turun. Selama ini, keberadaan hujan memang sering memancing petani untuk menanam padi. Padahal, dalam kondisi anomali cuaca yang terjadi saat ini, turunnya hujan tidak bisa dipastikan kelangsungannya.

Selain itu, penanaman padi yang dilakukan terus menerus sepanjang tahun sangat rentan mengundang datangnya serangan hama. Pasalnya, siklus hama padi tidak terpotong oleh penanaman palawija. ''Mumpung masih ada air, ya tanam padi lagi,'' ujar seorang petani di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu, Carmad, Selasa (21/9).

Carmad mengungkapkan, sudah memulai kembali masa tanam sejak seminggu yang lalu. Dia mengaku tergiur menanam padi kembali karena tingginya harga gabah yang terjadi saat ini.

Carmad mengaku, tindakannya itu bisa mengundang risiko kekeringan bila hujan tiba-tiba berhenti. Tak hanya itu, kondisi kemarau basah yang terjadi saat ini juga memungkinkan berbagai organisme pengganggu tanaman (OPT) berkembang biak dengan cepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement