REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Gaji pegawai Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, senilai Rp64 juta dibawa kabur perampok saat ternjadi kepanikan menyusul letusan Gunung Merapi, Senin, sekitar pukul 10.10 WIB.
Aksi perampokan tersebut terjadi di Desa Tomang, Kecamatan Cepogo. Saat itu bendahara Kecamatan Cepogo, Slamet Suwarno, mengambil uang gaji pegawai di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Cepogo.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Boyolali, Ajun Komisaris Besar Polisi Romin Thaib didampingi Kapolsek Cepogo, Iptu Bambang Rusito, pelaku menggendam korban.
"Saat korban baru saja mengambil uang gaji, jalan di Cepogo kacau karena warga panik untuk mengungsi ke kantor kecamatan. Saat itu Merapi menyemburkan awan panas lagi," kata Kapolres.
Akibat peristiwa tersebut, kata dia, uang gaji PNS se-Kecamatan Cepogo senilai Rp64 juta raib dibawa kabur perampok. Menurut korban, usai mengambil uang gaji dengan mengendari sepeda motor hendak kembali ke kantor kecamatan.
Namun, kata korban, tiba-tiba seorang laki-laki tak dikenal langsung membonceng sepedanya dan akan mengungsi ke kecamatan.
Korban mengaku kebingungan dan tidak sadarkan diri. Korban tiba-tiba ditemukan seorang tukang ojek juga masih tetangga sendiri, di sekitar kawasan Gunung Senthir, Desa Tomang, sekitar tiga kilometer dari kecamatan.
Korban saat ditemukan dalam keadaan tiduran di pinggir jalan dekat dengan sepeda motornya di lokasi kejadian. Korban langsung dibangunkan dalam kondisi bingung. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Cepogo.
Menurut Kapolsek, polisi belum dapat melakukan pemeriksaan kepada korban karena dia pulih dari pengaruh gendam. Pihaknya masih belum dapat mengorek banyak keterangan dari korban karena masih linglung.