REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengakui pihaknya masih membutuhkan banyak bantuan dari para dermawan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan 22 ribu warga Sleman yang kini terpaksa mengungsi di barak-barak akibat letusan Merapi.
''Bantuan mereka tentunya sangat kami hargai. Namun sebelum membantu sebaiknya cek dulu kebutuhan di barak-barak itu,'' kata Sri Purnomo, Selasa (2/10). ''Semua ini agar bantuan tersebut tak sia-sia.''
Berdasarkan inventarisasi, katan Purnomo, saat ini barak-barak pengungsi tersebut masih membutuhkan pasokan gula pasir, teh, kopi, susu untuk anak-anak dan lansia, serta minuman isotonik untuk warga dewasa.
Selain itu, katanya, barak-barak juga masih membutuhkan bantuan kasur atau matras, tikar/karpet, dan peralatan mandi.
Tak hanya itu, Purnomo berharap ada relawan yang bersedia mendampingi pemulihan psikologis untuk anak-anak dan lansia, yang bisa stand-by di barak-barak pengungsian.
Menurut Purnomo, apapun bentuk bantuan masyarakat, baik itu yang disalurkan melalui Posko Utama Bencana Merapi di Pakem, maupun yang langsung diserahkan ke barak-barak pengungsian, semuanya akan dicatat oleh petugas dari Pemkab Sleman. ''Kami akan terbuka. Kami berencana menerbitkan nama-nama para dermawan itu dan jumlah bantuan mereka di media massa, sebagai bentuk pertanggungjawaban kami,'' tegasnya.