REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Aktivitas Gunung Anak Krakatau hingga saat ini masih berstatus waspada atau level III. Namun, jika dilihat dari aktivitas kegempaannya, Gunung Anak Krakatau seharusnya sudah berada di level I atau awas.
Aktivitas Gunung Krakatau memang terus mengalami peningkatan. Alat seismograf di Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (3/11) merekam telah terjadi 722 aktivitas kegempaan.
"Angka ini meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 649 aktivitas kegempaan," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau, Cinangka, Kabupaten Serang, Anton Tripambudi, Rabu (3/11).
Dalam sehari ini, ujar Anton, telah terjadi enam kali gempa vulkanik dalam, 117 kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali letusan, 157 kali hembusan, dan 219 kali tremor. Menurut Anton, dengan aktivitas kegempaan sebanyak itu, Gunung Anak Krakatau seharusnya sudah berada di level I atau awas. Namun karena letak Gunung Anak Krakatau berada di tengah laut statusnya tidak ditingkatkan.
"Letusannya tidak berimbas ke masyarakat, karena jarak gunung dengan daratan sangat jauh atau sekitar 42 kilometer. Berbeda kalau gunungnya berada di daratan dan dekat dengan pemukiman, statusnya sudah harus awas," jelas Anton.