Kamis 04 Nov 2010 04:39 WIB

Barak Pengungsi Hargobinangun Masih Aman

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Barak pengungsi di Hargobingangun, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinilai masih aman dari letusan Gunung Merapi sehingga pengungsi diminta tidak panik, menyusul letusan gunung teraktif di Indonesia yang tanpa henti itu. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo, di Yogyakarta, Rabu, mengatakan, penetapan daerah aman sejauh 15 km dari puncak Gunung Merapi itu ditetapkan sejak pukul 14.00 WIB. "Saya kira barak pengungsian di Hargobinangun cukup aman dari letusan Gunung Merapi. Pengungsi saya minta tidak usak panik, " kata Subandriyo.

Sebelumnya, pengungsi di barak pengungsian Kepuharjo dan Glagaharjo panik karena munculnya awan panas hitam. Gugusan awan panas bergerak dari puncak Gunung Merapi menyusuri Kali Gendol. Melihat kejadian ini, pengungsi panik dan langsung diungsikan ke pos pengungsian Wukirsari yang letaknya lebih jauh. Kepanikan ini terjadi menyusul terjadinya letusan pada pukul 15.15 WIB. Beberapa saat kemudian, gugusan awan panas yang menyembur dari puncak Gunung Merapi meluncur turun dan bercampur dengan debu vulkanik bersamaan dengan turunnya hujan deras.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono mengatakan jarak aman dari Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, digeser dari 10 kilometer menjadi 15 kilometer, menyusul letusan gunung teraktif itu selama satu jam tanpa berhenti. "Kami sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menggeser jarak aman dari Gunung Merapi sejauh 15 km agar bisa meminimalkan korban," kata Surono.

Gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut mulai pukul 14.27 WIB hingga 16.09 WIB mengeluarkan awan panas tanpa henti. " Hal ini belum pernah terjadi luncuran awan panas selama satu jam tanpa henti," katanya.

Akibat letusan awan panas yang terus menerus selama satu jam itu, warga yang sebelumnya berada di tempat aman mengungsi ke tempat yang lebih jauh. Seismograf di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Rabu, mencatat awan panas dari Gunung Merapi meluncur selama satu jam 15 menit tanpa henti yang merupakan awan panas dengan durasi terlama yang pernah terjadi saat erupsi Merapi.

sumber : ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement