Jumat 05 Nov 2010 02:10 WIB

Balita Dievakuasi dari Tenda Darurat

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Siwi Tri Puji B
Pengungsi anak korban Merapi
Foto: Tahta/Republika
Pengungsi anak korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG--Hujan abu vulkanik parah yang melanda wilayah Kabupaten Magelang, membuat puluhan balita yang ada di penampungan pengungsi harus dievakuasi ke lokasi lebih memadai. Mereka ditempatkan di rumah- rumah kosong dan sejumlah bangunan milik warga yang permanen agar kesehatan para balita ini tetap terlindungi dari dampak abu vulkanik yang disebabkan oleh erupsi Gunung Merapi sepanjang Rabu (3/11) kemarin.

Tenda- tenda darurat di sejumlah tempat penampungan sementara (TPS) sudah tidak lagi memadai untuk menampung mereka. Selain kondisinya kian kumuh, beberapa tenda darurat pengungsi juga roboh akibat hujan abu vulkanik ini. Berdasarkan pantauan Republika, hujan abu yang masih berlangsung hingga Kamis (4/11) membuat para relawan dan koordinator para pengungsi tiap- tiap desa harus mengevakuasi balita ini dari tenda- tenda darurat pengungsi.

Di TPS darurat lapangan SDN Sawangan III, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang sedikitnya 18 balita yang berasal dari Desa Sengi, Kecamatan Dukun terpaksa harus dievakuasi ke rumah kosong milik warga di Desa Karangwuni di Kecamatan Sawangan.

Hujan abu vulkanik yang turun sejak Rabu malam pukul 22.00 WIB membuat kondisi tenda penampungan ambruk akibat tak kuat menahan ketebalan abu vulkanik. Sebelumnya mereka sempat ditidurkan di emper- emper ruang kelas sekolah ini.

Sehingga kondoisi para balita ini sangat memprihatinkan. Karena mereka harus tidur tanpa dinding yang bisa menahan dari hawa dingin. Apalagi turunnya abu vulkanik ini juga disertai dengan hujan.

"Akhirnya para koordinator pengungsi sepakat untuk memindahkan balita- balita ini dari tenda darurat agar tidak berdampak lebih buruk terhadap kesehatannya," ungkap Koordinator Pengungsi dari Desa Sengi, Eni Priyani (29).

Di Desa Karangwuni, jelasnya, belasan balita ini ditempatkan di rumah kosong milik warga bersama ibu mereka. Selain itu, mereka juga ditempatkan di sejumlah bangunan- bangunan permanen lain milik pemerintah desa setempat.

Posko juga menempatkan tenaga kesehatan di lokasi penampungan yang baru untuk para balita. "Dengan begitu kondisi kesehatan para balita ini akan terpantau," imbuh Priyani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement