REPUBLIKA.CO.ID,SUKOHARJO--Puluhan warga di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mengungsi hingga Kabupaten Sukoharjo, Jumat, menyusul letusan gunung ini yang semakin besar dan menyeramkan. Pengungsi itu berjumlah 31 orang, termasuk dua bayi, yang berasal dari tiga desa di Kecamatan Cepogo. Mereka terdiri atas enam warga Desa Genting, dua warga Desa Gedangan, dan sisanya warga Desa Bliwis.
Jarak lokasi pengungsian tersebut terbilang jauh, lebih dari 80 kilometer dari rumah para pengungsi. Para pengungsi saat ini berada di rumah Sumadi (54), warga Gayam RT 01 / RW 09, Sukoharjo, yang merupakan kerabat salah seorang pengungsi asal Desa Bliwis, Cepogo, Boyolali.
Menurut Giyarti (39), salah seorang pengungsi asal Desa Bliwis, mereka berangkat dari Boyolali Kamis (4/11) pukul 23.00 WIB dan sampai di Sukoharjo, Jumat (5/11) sekitar pukul 00.30 WIB dengan menumpang bus bernomor polisi AD 1469 AD milik salah seorang warga Boyolali yang dipinjamkan. "Kami semua sedianya hendak mengungsi di Pendopo Kabupaten Boyolali, tetapi waktu itu di sana sudah tutup dan spontan, saya mengusulkan untuk mengungsi saja di rumah kerabat saya di Sukoharjo" katanya.
Dia mengatakan, pihaknya ingin segera balik lagi ke Boyolali agar tidak merepotkan dan menyusahkan warga yang ada di Sukoharjo tersebut. "Kami takut terhadap letusan Merapi yang getarannya sangat terasa di rumah kami yang berjarak sekitar 15 kilometer dari puncak Merapi," katanya.
Selain trauma, lanjutnya, pihaknya juga tidak tahan terhadap bau belerang yang sudah mulai menyengat dan menggangu pernapasan. Menurut pemilik rumah, Sumardi (54), pihaknya dengan senang hati menerima dan akan membantu sebisa mungkin kepada para pengungsi dari Boyolali tersebut. "Kami tidak masalah mereka mengungsi di rumah ini, justru kami senang bisa membantu meringankan beban mereka," katanya.
Untuk sampai kapan akan tinggal di rumahnya, dia menyerahkan sepenuhnya kepada mereka dan pengurus RT desa ini. Sementara itu, menurut Ketua RT 01 / RW 09 Gayam, Suprapto (65), warga sekitar rumah yang dijadikan tempat pengungsian tidak ada masalah dengan hal tersebut. "Bahkan warga sini juga sudah memberikan sejumlah bantuan berupa beras, mi instan, peralatan mandi, dan lain-lain yang bisa digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pengungsi tersebut," katanya.
Kata dia, pihaknya sudah menyarankan para penungsi asal Boyolali tersebut untuk tinggal di Sukoharjo dahulu, paling tidak tiga hari ke depan, atau sampai situasi benar-benar memungkinkan.